JAKARTA – Manchester United (MU) masih diselimuti keterpurukan, sang pelatih Ruben Amorim pun mengaku kondisi seperti ini tidak membuatnya nyaman.
Seperti yang diketahui bersama, MU baru saja kandas di tangan Wolves di Boxing Day Liga Inggris, Jumat (27/12) dini hari WIB.
Dalam pertandingannya di Molineux Stadium, MU harus puas menerima kekalahan dengan skor 2-0 tanpa balas dari tim tuan rumah Wolves.
Hasil tersebut membuat MU semakin merosot ke posisi 14 klasemen sementara Liga Inggris musim 2024/2025, dengan mengoleksi 22 poin. Selain daripada itu, kekalahan tersebut pun jadi yang keempat kalinya dalam tujuh pertandingan Liga Inggris di era Ruben Amorim.
Jika ditotal dengan kompetisi lain sejak ditangani Ruben Amorim November lalu, MU hanya menang empat kali dan sekali imbang dalam 10 pertandingannya.
Ruben Amorim pun sadar dengan kondisi MU saat ini. Bahkan, ia menyebut semua manajer termasuk dirinya tak akan merasa nyaman jika timnya seperti itu.
“Manajer Manchester United tidak akan pernah merasa nyaman, apa pun yang terjadi, ungkap Amorim, seperti dikutip Holopis.com dari ESPN.
“Saya tahu jika kami tidak menang, terlepas mereka membayar uang tebusan atau tidak, saya tahu bahwa setiap manajer dalam bahaya dan saya suka itu karena itu lah tugasnya, jadi saya mengerti arah pertanyaannya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ruben Amorim pun menyebut tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Ia hanya ingin fokus merubah wajah sepakbola MU.
“Anda bisa saja berargumen bahwa saya baru ada di sini selama sebulan, dan saya baru mengalankan empat latihan, namun kami tidak menang, itu lah kenyataannya dan saya tak masalah dengan itu,” ujarnya lagi.
“Tidak ada gunanya membicarakan atau memikirkan hal itu. Saya di sini dan harus fokus pada pekerjaan. Mengalami masa-masa sulit adalah bagian dari sepak bola. Saya sudah tahu tugas ini akan sulit,” lanjutnya.
“Anda berharap untuk memenangkan lebih banyak laga, memiliki pemain yang lebih percaya diri untuk menjual ide dan bekerja serta meningkatkan berbagai hal,” tambahnya.
“Saat ini sangat sulit. Kami harus bertahan untuk memiliki waktu dan kemudian memperbaiki tim,” imbuhnya.