JAKARTA – Salah satu cara yang dinilai tak tepat bagi suami istri (pasutri) baru yaitu belajar dari video bokep alias menonton film porno ketika hendak memulai berhubungan seks.

Seorang Private Counseling yang kerap mengunggah konten edukasi seks yakni Honji Milagro, menyebut bahwa belajar berhubungan seks dari video bokep adalah satu dari tiga kesalahan yang dilakukan dalam urusan ranjang rumah tangga.

Selain itu, ada pun dua hal lain yang dijelaskannya. Berikut ini informasi selengkapnya seperti dikutip Holopis.com dari Instagram @honjimilagro.

Belajar dari Video Bokep

Bukan rahasia umum, bahwa video porno terkadang menjadi salah satu tolak ukur bagi mereka yang masih awam dalam urusan seks, sehingga para pasangan yang memiliki tolak ukur berdasarkan video porno akan merasakan sesuatu yang kurang bila tidak sesuai dengan yang selalu ia lihat di dalam video.

Menurut Honji, hal ini akan membuat hubungan intim bersama pasangan menjadi kurang bisa dinikmati, karena apa yang dilihat di dalam video tersebut belum tentu nikmat bila dipraktikkan di dunia nyata.

“Akhirnya pasanganku malah ngerasa kurang enak karena yang di bokep itu kebanyakan hanya bagus dilihat, enak dilihat, belum tentu enak dirasakan,” papar Honji.

Merasa Paling Jago

Dalam urusan hubungan intim dengan pasangan, ada baiknya kamu tidak merasa lebih handal atau jago dari siapapun, karena hal ini akan membuat kamu tidak mau lagi mengeksplor hal-hal baru dan pengetahuan-pengetahuan baru mengenai seks.

Hal ini tentu akan membuat pasanganmu merasa berkecil hati dan tidak bisa menikmati proses hubungan intim yang sesungguhnya. Maka, ada baiknya untuk terus belajar dan menggali pengetahuan tentang bagaimana cara memuaskan pasangan di ranjang untuk keharmonisan rumah tangga kamu.

“Pada kenyataannya semakin aku belajar, semakin aku merasa tidak sejago itu, ternyata pengetahuan-pengetahuanku tidak sedalam itu, nggak se-oke itu,” ujarnya.

Tidak Ada Komunikasi

Dalam hubungan seks, komunikasi adalah salah satu poin penting, karena dengan adanya komunikasi, pasangan akan mendapatkan apa yang ia inginkan sehingga tercapai kepuasan di kedua pihak, tidak hanya kepuasan di satu pihak saja.

Rasa malas dan malu sebaiknya dihilangkan di hadapan pasangan bila untuk urusan hubungan intim. Menurut Honji, kurangnya komunikasi dapat menghambat tercapainya “fantasi” pasangan di ranjang sehingga tidak tercapainya kepuasan.

“Gak komunikasi urusan seks, males, takut, malu akhirnya banyak hal yang tidak tersampaikan, banyak hal yang tidak dilakukan, karena kurangnya komunikasi,” terang Honji.