JAKARTA – Direktur eksekutif P3S (Political and Public Policy Studies) Jerry Massie menyesalkan statemen Hasto Kristiyanto yang mengklaim meniru Soekarno (Bung Karno) untuk mendelegitimasi perjuangannya pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
“Ajaib, Hasto mau samakan kasusnya dengan Soekarno, ini jelas beda,” kata Jerry kepada Holopis.com, Kamis (26/12).
Ia mengingatkan kepada Hasto bahwa Bung Karno tidak bisa disamakan dengan Hasto yang saat ini terjerat kasus tindak pidana suap dan obstruction of justice (OJ) dalam penanganan kasus Harun Masiku di lembaga antirasuah.
“Soekarno tak pernah menyuap KPU dan menyembunyikan seorang pelaku kejahatan pemilu yakni penyuap seperti Harun Masiku,” ujarnya.
Ia menilai bahwa selama ini Hasto masih bebas melenggang bukan karena dia bersih dari kasus hukum, melainkan ada tangan-tangan yang mencoba memberikan perlindungan hukum sehingga ia tak kunjung tersentuh oleh KPK sepanjang satu periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Sebenarnya Hasto (berpotensi) tersangka sejak 2020, tapi KPK tak melakukan tindakan hanya membiarkan Hasto bebas saja. Seakan-akan KPK di periode lalu melindungi Harun Masiku dan Hasto,” tandasnya.
Hanya saja, Jerry memandang bahwa PDIP dan Hasto akan mencoba memberikan serangan politik kepada Joko Widodo sekalipun saat ini Presiden RI 7 tersebut sudah tidak lagi menjadi kader partai mana pun termasuk tak memiliki jabatan strategis di pemerintahan saat ini.
“Tapi tetap saja Jokowi akan jadi kambing hitam dalam kasus Hasto dan Harun Masiku ini,” tandasnya.
Lantas, Jerry Massie juga mensinyalir bahwa ada lagi petinggi PDIP yang akan menyusul Hasto sebagai tersangka KPK. Sosok tersebut adalah bekas Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly.
“Saya kira juga Yasona Laoly berpotensi jadi tersangka apalagi dia telah dicekal keluar negeri,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 23 Desember 2024. Kemudian pengumuman penetapan tersangka itu disampaikan oleh Ketua KPK Setyo Budiyanto pada hari Selasa, 24 Desember 2024 di gedung Merah Putih.
Dalam paparannya, diketahui Hasto dijerat dengan dua kasus sekaligus, yakni penyuapan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam upaya PAW dari Nazaruddin Kiemas kepada Harun Masiku. Dan kasus lainnya adalah obstruction of justice yakni upaya perintangan dan penghalangan penanganan kasus Harun Masiku oleh KPK, dengan cara memerintahkan Harun Masiku mencelupkan ponselnya ke air agar tidak bisa dilacak oleh penyidik KPK, serta memerintahkan kadernya itu kabur hingga sampai saat ini.
Pasca penetapan tersangka itu, Hasto belum juga ditangkap dan ditahan oleh KPK, namun ada kabar bahwa Sekjen DPP PDIP tersebut sedang liburan natal bersama keluarga.
Page: 1 2
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Jumat (27/12) usai libur Natal 2024…
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih belum mengalami pergerakan…
Libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2024/2025 makin nyaman dengan hadirnya layanan tambahan dari Pertamina…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jawa Barat…
Grab Indonesia dan OVO berkomitmen mendukung langkah pemerintah, dalam memberantas judi online sesuai dengan arahan…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…