Advertisement

20 Tahun Peringatan Tsunami Aceh, Dari Tragedi Menuju Kebangkitan

Advertisement

JAKARTA – Sudah 20 tahun lamanya tsunami Aceh yang sangat mematikan terjadi. Peristiwa yang memakan banyak korban di Indonesia ini meninggalkan sejarah gelap dan duka yang sangat kelam, bagi korban-korban yang ditinggalkan. Kejadian ini juga menjadi momen yang sangat buruk bagi masyarakat Indonesia yang mengingat kabar kejadian menggemparkan itu di tahun 2004.

Pada tanggal 26 Desember 2004, pukul 07:58:53 waktu setempat (UTC+7), terjadi gempa bumi besar dengan magnitudo 9,2–9,3 Mw yang berpusat di lepas pantai barat Aceh, Sumatra Utara, Indonesia. Gempa ini, yang dikenal sebagai gempa Sumatra-Andaman, disebabkan oleh ruptur pada patahan antara lempeng Burma dan lempeng India, dan mencapai intensitas Mercalli IX di beberapa daerah. Kejadian ini menjadi salah satu yang paling dahsyat dalam sejarah.

Akibat gempa tersebut, tsunami yang dikenal sebagai Tsunami Boxing Day atau Tsunami Asia melanda pantai-pantai di sekitar Samudra Hindia, dengan gelombang mencapai tinggi 30 meter (100 kaki). Sekitar 227.898 orang diperkirakan tewas di 14 negara, dengan Aceh (Indonesia), Sri Lanka, Tamil Nadu (India), dan Khao Lak (Thailand) mengalami kerusakan paling parah. Bencana ini tercatat sebagai yang terburuk dalam sejarah, dan merupakan bencana alam paling mematikan di abad ke-21.

Dampak Manusia dan Lingkungan

Tsunami ini menyebabkan gangguan besar pada kehidupan dan ekonomi di daerah yang terdampak. Selain jumlah korban jiwa yang sangat besar, bencana ini juga memiliki dampak lingkungan yang parah. Ekosistem seperti hutan mangrove, terumbu karang, dan lahan basah pesisir mengalami kerusakan yang signifikan. Pencemaran akibat limbah padat dan cair serta kerusakan infrastruktur memperburuk keadaan lingkungan.

Respon Kemanusiaan Global Saat Itu

Kejadian ini memicu respons kemanusiaan yang luar biasa, dengan total sumbangan mencapai lebih dari $14 miliar (setara dengan $23 miliar pada tahun 2023). Berbagai negara, termasuk Australia, Jerman, Jepang, dan Kanada, memberikan bantuan besar-besaran untuk mendukung upaya pemulihan. Australia mengalokasikan sekitar $819,9 juta, termasuk paket bantuan untuk Indonesia, sementara Jerman dan Jepang juga memberikan sumbangan signifikan.

Peringatan dan Kesadaran Tentang Laut yang Tiba-tiba Surut

Pelajaran penting dari tragedi ini adalah pentingnya sistem peringatan dini. Sementara gempa menjadi tanda pertama, fenomena ‘lautan yang surut’ dapat menjadi tanda peringatan. Namun, banyak orang, terutama anak-anak, terjebak dalam keingintahuan dan mendekati pantai, sering kali dengan akibat fatal. Pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya tsunami sangat penting untuk mengurangi risiko di masa depan.

Dampak Ekonomi Tsunami Aceh

Dampak ekonomi dari tsunami ini bervariasi. Meskipun dampak pada ekonomi nasional mungkin dianggap kecil, ekonomi lokal, terutama sektor perikanan dan pariwisata, hancur. Kerugian di sektor-sektor ini memberikan dampak jangka panjang, dan infrastruktur yang rusak memerlukan waktu dan biaya besar untuk pemulihan.

Saat ini, tsunami yang disebut Boxing Day Tsunami tersebut menjadi salah satu bencana alam tersbesar di dunia. Hal ini juga memberikan pelajaran berharga kepada umat manusia agar terus berhati-hati dengan bencana alam, dan menghargai dunia sekitar.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Lirik Lagu Bunga Abadi – Rio Clappy

Bunga Abadi merupakan lagu yang diciptakan sekaligus dinyanyikan oleh Rizky Ceisario, atau yang dikenal dengan…

10 menit ago

Pengumuman! Jalur dari Cianjur ke Puncak Bakal Ditutup saat Malam Tahun Baru

Polres Cianjur bakal menutup jalur menuju kawasan Puncak dari arah Cianjur pada saat malam pergantian…

40 menit ago

Dear Petani, Begini Cara Tebus Pupuk Subsidi Mulai Tahun Depan

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani akan dilakukan mulai 1 Januari…

1 jam ago

Badan Gizi Pastikan Tak Ada Kerja Sama Ormas di Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan…

2 jam ago

MUI Minta Pemerintah Tunda PPN 12 Persen

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas meminta pemerintah untuk menunda terlebih dahulu…

2 jam ago

Alokasi Subsidi Pupuk Kementan di 2025 Meningkat Tajam, Tembus Rp 46,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian melalui program…

3 jam ago