JAKARTA – Beberapa bulan lalu jagad maya X atau Twitter diramaikan dengan perbincangan mengenai keamanan air isi ulang. Hal itu bermula dari pertanyaan seorang warganet pemilik akun @tanyarl, Senin (9/9).
“Menurut kalian air isi ulang bahaya apa ga? Pengen juga pake air asli tapi terlalu mahal buat anak kost,” kata pemilik akun.
Dengan cepat pertanyaannya menjadi sorotan warganet dan menuai beragam respons. Ada yang bercerita pernah menemukan jentik nyamuk dan lumut pada air isi ulang yang dibelinya. Ada juga yang mengatakan bahwa rasa dari air isi ulang sangat aneh, identik dengan rasa karat dan lebih asam. Ada juga yang mengaku langsung sakit perut dan diare paska minum air isi ulang.
Ya, lonjakan harga pangan yang semakin tinggi memang membuat beberapa orang beralih ke air minum isi ulang. Padahal, perilaku ini justru lebih berisiko penyakit. Berikut ini penjelasan mengapa air isi ulang berbahaya dan risiko penyakit apa saja yang bisa ditimbulkan.
Alasan Air Isi Ulang Berbahaya
Air isi ulang dikatakan berbahaya bukan tanpa alasan. Ini beberapa masalah yang kerap didapati pada air minum isi ulang:
Proses pengisian dan pengemasan air isi ulang di depot-depot air minum (DAM) pinggir jalan hanya melewati proses sekadarnya. Bukan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI). Jadi besar kemungkinan air terkontaminasi kuman atau bakteri berbahaya dan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Rasa air minum isi ulang cenderung berbeda dengan air rebusan juga air kemasan pabrikan. Umumnya perbedaan rasa tersebut dikarenakan kebersihan dan tingkat keasaman (pH) yang kurang baik.
Coba perhatikan, apakah depot air minum isi ulang mencantumkan sumber mata air yang mereka gunakan? Jika tidak, patut dipertanyakan dari mana asalnya. Sumber air minum yang resmi pasti memiliki sistem filterisasi yang baik sehingga kualitas air terjamin.
Apakah galon yang digunakan juga terjamin kehigienisannya? Yang perlu diketahui, galon kosong tidak boleh disimpan di DAM lebih dari 24 jam, loh.
Umumnya DAM berada di pinggir jalan, sehingga proses dan alat yang digunakan rentan terpapar polusi.
Risiko Penyakit Mengonsumsi Air Isi Ulang
Ini risiko mengonsumsi air isi ulang untuk tubuh Anda:
Jika peralatan yang digunakan untuk mengisi dan galon yang kurang bersih memungkinkan bakteri Escherichia coli (E. Coli) mengontaminasi. Dan ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran cerna –gejalanya mual, muntah, atau diare.
Sumber air yang tidak jelas menurunkan kualitas air itu sendiri. Sehingga virus atau bakteri berbahaya bisa saja mengontaminasi dan menyebabkan keracunan.
Paparan sinar matahari langsung pada air galon isi ulang bisa menyebabkan bakteri atau mikroba di air berkembang. Hal ini dapat meningkatkan sederet penyakit berbahaya, seperti tifus, disentri, hepatitis, dan lain-lain.
Utamakanlah kesehatan Anda alih-alih berhemat dengan membeli air minum isi ulang. Ingat, sakit jauh lebih mahal harganya daripada air isi ulang.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jakarta pada…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jateng (Jawa Tengah)…
PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB merespon mencuatnya soal PSM Makassar yang tampil dengan…
Arsenal harus menerima kenyataan setelah pemain bintangnya yakni Bukayo Saka dikabarkan mengalami cedera serius. Pemain…
Pertandingan antara Inter vs Como pada lanjutan Liga Italia berakhir dengan skor 2-0 tanpa balas…
Resep masakan kali ini ada Pisang Goreng Madu, yang tentunya lezat dan nikmat. Cocok sekali…