JAKARTA – Media sosial Twitter saat ini sedang dihebohkan cuplikan viral yang menunjukkan sekumpulan orang tua menduga bahwa salah satu SD di Parungpanjang diduga tidak membagikan hak penerima PIP (Program Indonesia Pintar) sejak tahun 2017.
Cuplikan tersebut diunggah oleh akun Twitter @Heraloebss. Akun tersebut mengadukan kasus ini kepada Presiden Prabowo Subianto dengan me-mention akun pribadi Prabowo.
“Kabar mengejutkan datang dari dunia pendidikan di Parungpanjang, Kabupaten Bogor Teras rumah Presiden RI Bapak @prabowo, Cabup terpilih dan ketua DPRD nya merupakan kader @Gerindra,” demikian ditulis @Heraloebss, dikutip Holopis.com, Senin (23/12).
Kemudian akun tersebut menjelaskan kembali bahwa salah satu sekolah di wilayah Parungpanjang itu diduga tak membagikan hak para murid sejak 7 tahun yang lalu.
“Salah satu SD di Parungpanjang diduga tidak membagikan hak penerima PIP sejak tahun 2017,” lanjutnya.
Kemudian, akun tersebut menjelaskan lagi apa yang terjadi di balik cuplikan yang saat ini sudah ditonton sebanyak lebih dari 62 ribu orang itu.
“Keterangan Wali Murid, harusnya siswa mendapatkan bantuan RP450.000 per semester untuk kelas 2,3,4, dan 5. Sedangkan kelas 1 dan 6, sejumlah Rp225.000,” katanya.
Namun setelah dilakukan penghitungan secara manual, ditemukan bahwa ada 63 siswa yang seharusnya mendapatkan bantuan. Ia juga menjabarkan estimasi jumlah uang yang seharusnya diterima oleh siswa tersebut.
“Namun, itu masih bersifat estimasi, diduga total siswa yang harusnya mendapat bantuan PIP mencapai lebih dari 200 siswa,” kata @Heraloebss.
Ternyata, kasus ini dimulai ketika seorang wali murid ingin meminta kejelasan terkai trekening keponakannya.
“Akhirnya dari situ terungkap lah kasus ini ke publik,” pungkas akun tersebut.
Bagaimana menurut Sobat Holopis?