Advertisement
Categories: Polhukam

Tolak PPN 12%, Golkar Anggap PDIP Gagal Move On dari Kekuasaan

Advertisement

JAKARTA – Partai Golkar menuding PDIP saat ini berusaha mencari panggung ke masyarakat usai lengser dari kekuasaan mereka selama 10 tahun terakhir.

Ketua Komisi XI DPR Fraksi Golkar, Mukhamad Misbakhun menjelaskan, strategi PDIP yang saat ini berusaha menolak kebijakan pajak penambahan nilai (PPN) 12 persen kian menunjukan sikap mencla mencle dan tidak terima keadaan.

“Sikap politik mencla-mencle PDI Perjuangan seperti ini harus diketahui oleh semua rakyat Indonesia banyak. Ketika berkuasa berkata apa, ketika tidak menjadi bagian dari kekuasaan seakan-akan paling depan menyuarakan kepentingan rakyat. Berpolitiklah secara elegan,” kata Misbakhun di Jakarta pada Senin (23/12).

Padahal, Misbakhun menyinggung kebijakan PPN 12 persen yang kini bakal diterapkan di pemerintahan Prabowo Subianto merupakan konsekuensi dari pelaksanaan UU HPP tersebut yang diinisasi oleh PDIP.

Misbakhun mengatakan kebijakan PPN 12 persen yang kini bakal diterapkan di pemerintahan Prabowo Subianto merupakan konsekuensi dari pelaksanaan UU HPP tersebut. Politikus Golkar ini mempertanyakan inkonsistensi dari PDIP.

“Kalau saat ini ada upaya politik balik arah dari PDI Perjuangan dengan melakukan upaya penolakan itu berarti mereka mau ‘tinggal glanggang colong playu’. Mereka terlibat dalam proses politik pembuatan UU itu,” jelas Misbakhun.

Misbakhun mengatakan Ketua Panja RUU HPP ialah Dolfie OFP selaku politikus PDIP. Saat pertama kali terbentuk, panja itu bernama RUU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

“Kalau saat ini ada upaya politik balik arah dari PDI Perjuangan dengan melakukan upaya penolakan itu berarti mereka mau ‘tinggal glanggang colong playu’. Mereka terlibat dalam proses politik pembuatan UU itu,” tegasnya.

“Tidak selayaknya PDI Perjuangan membuat langkah-langkah politik cuci tangan seakan-akan mereka tidak terlibat dalam proses politik ketika membahas UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP),” sambungnya.

Misbakhun kemudian dengan percaya diri menegaskan bahwa Partai Golkar akan tetap tunduk dan konsisten taat terhadap turunan UU HPP. Dia menyebutkan kebijakan PPN 12 persen yang harus diambil pemerintah merupakan sikap untuk tertib terhadap konstitusi.

“Sikap politik Partai Golkar sangat jelas, setelah UU HPP disetujui maka setiap UU harus dijalankan dalam rangka tertib bernegara dan berkonstitusi,” pungkasnya.

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

Vadel Badjideh Ngamuk Mukanya Diganti Monyet : Band Radja Tidak Profesional

Tiktokers Vadel Badjideh mengungkapkan kekesalannya kepada band kenamaan Indonesia, Radja.

34 menit ago

Kunci Gitar Loving Is Easy – Rex Orange Country feat. Benny Sings Chord

JAKARTA - Rex Orange County, seorang penyanyi dan produser asal Inggris, kembali memikat pendengar dengan…

1 jam ago

Ini Bahayanya Minum Air Isi Ulang, Waspada!

Beberapa bulan lalu jagad maya X atau Twitter diramaikan dengan perbincangan mengenai keamanan air isi…

2 jam ago

Airlangga Pastikan QRIS dan e-Toll Tak Kena PPN 12%

JAKARTA - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa semua produk yang berakitan dengan bahan kebutuhan…

2 jam ago

Dishub Jakarta Pastikan Tak Hapus Koridor 1 Transjakarta

Wacana yang beredar terkait peniadaan koridor 1 (Blok M-Kota) akibat adanya MRT Fase 2A selesai…

3 jam ago

Ferry Koto Anggap Kemarahan PDIP Gegara Kecele Jokowi di Pilpres 2024

JAKARTA - Influencer Ferry Koto menilai bahwa kemarahan PDIP kepada Joko Widodo saat ini berasal…

3 jam ago