KARAWANG – Ketua Forum Aktivis Islam (FAIS), Sunarto, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengambil langkah tegas dalam memberantas peredaran minuman keras (miras) dan prostitusi. Menurutnya, kedua masalah tersebut semakin marak menjelang pergantian tahun.
Dalam pernyataannya, Sunarto menekankan pentingnya pengawasan dan penindakan terhadap aktivitas yang dinilai meresahkan masyarakat.
Ia memperingatkan bahwa pembiaran terhadap masalah ini dapat memicu tindakan swiping oleh organisasi masyarakat (ormas) Islam maupun warga yang berpotensi menimbulkan konflik.
“Pemkab dan APH harus segera mengambil langkah nyata. Jangan sampai masyarakat atau ormas merasa perlu bertindak sendiri karena ini hanya akan memperburuk situasi,” ujar Sunarto, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (22/12).
Selain peredaran miras, ia juga menyoroti prostitusi yang dianggap semakin terang-terangan menjelang malam pergantian tahun. Sunarto mendesak Pemkab Karawang untuk menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertiban dan moralitas masyarakat.
“Masalah ini harus diatasi dengan serius. Tahun baru seharusnya dirayakan dengan cara yang bermartabat, bukan dengan aktivitas yang melanggar norma agama dan hukum,” tegasnya.
Forum Aktivis Islam menyerukan kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menciptakan suasana pergantian tahun yang kondusif dan aman. Ia menekankan bahwa perayaan tahun baru tidak boleh tercoreng oleh aktivitas yang merusak ketenangan warga.
“Masyarakat hanya ingin merayakan tahun baru dengan nyaman dan damai. Mari bersama-sama wujudkan itu dengan menghentikan peredaran miras dan kegiatan yang tidak sesuai norma,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemkab Karawang maupun APH terkait desakan yang disampaikan Sunarto. Masyarakat berharap pemerintah dan aparat segera bertindak sebelum situasi menjadi tidak terkendali.
