JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai sikap Recep Tayyip Erdoğan yang dianggapnya tidak hanya menghina Indonesia, melainkan juga merendahkannya di forum KTT D8 yang diselenggarakan di Mesir.
Hal ini disampaikan usai dirinya melihat video bagaimana Erdogan yang melakukan aksi walkout saat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berbicara terkait dengan ajakan negara-negara sahabat anggota KTT D8 untuk berpihak kepada Palestina.
Tidak hanya walkout, Erdogan juga menyenggol kursi Presiden Prabowo Subianto secara sengaja dan disaksikan oleh seluruh mata masyarakat dunia.
“Erdogan sedang menunjukkan kecongkakannya, menunjukkan tabiatnya kepada Indonesia. Padahal Presiden Prabowo bicara soal kemanusiaan, soal dukungan Palestina atas penjajahan Israel,” kata Habib Syakur saat berbincang dengan Holopis.com melalui sambungan telepon, Sabtu (21/12) malam.
Ia menilai bahwa rakyat Indonesia pantas kesal dan marah atas sikap arogan Erdogan tersebut. Terlebih, Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia yang konsisten bersikap pro terhadap Palestina, sekalipun politik luar negeri yang diberlakukan Indonesia adalah non blok.
Dirinya yakin, pemerintah Indonesia termasuk yang saat ini dikendalikan oleh Prabowo Subianto masih memiliki komitmen dan sikap yang sama terhadap Palestina. Yakni dalam membela hak-hak kemerdekaan dan anti kekerasan.
“Dari pak Jokowi hingga pak Prabowo saat ini, saya masih melihat komitmen Indonesia pada Palestina,” ujarnya.
Namun dengan melihat sikap Erdogan tersebut, ia menilai sikap Indonesia tidak mudah. Sebab bisa jadi Turki yang selama ini seperti pro Palestina ternyata tidak bisa dibenarkan.
“Sikap Erdogan malah membuka mata kita bahwa Tukri sebenarnya Pro Israel, pro penjajahan di Palestina. Mana mungkin Turki walkout apalagi sampai merendahkan Indonesia saat Pak Prabowo bicara pembelaan pada Palestina,” ketusnya.
Oleh sebab itu, ia pun berharap masyarakat Indonesia bersikap dengan memberikan pelajaran berharga kepada Pemerintah Turki khususnya Erdogan agar tidak menghinakan Indonesia, apalagi di forum internasional.
“Langkah pertama, berikan evaluasi dan tinjau atas hubungan diplomasi Indonesia dengan Turki. Sikap Erdogan sama halnya melempar kotoran di Indonesia. Lalu boikot juga produk-produk Turki, jangan dibeli. Biarkan mereka merasakan penghinaan itu,” pungkasnya.