Advertisement
Categories: Sulsel

Pabrik Uang Palsu di Kampus UINAM Gowa Sudah Beroperasi Sejak 2010

Advertisement

MAKASSAR – Mencengangkan, ternyata pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam negeri (UIN) Alauddin Makassar sudah berlangsung sejak tahun 2010 silam.

“Hasil interogasi, timeline pembuatan uang palsu ini dimulai dari Juni 2010, terus kemudian 2011 sampai 2012,” jelas Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, Kamis (19/12) seperti dikutip Holopis.com.

Namun produksi uang palsu di kampus Islam tersebut sempat terhenti beberapa tahun, dan dilanjutkan pada tahun 2022 yang lalu.

“Pada uni 2022 ini kembali lagi untuk merencanakan lagi pembuatan dan mempelajari lagi, kalau pada 2010 masih taraf pengenalan,” bebernya.

Yudhi menambahkan, Oktober 2022, para pelaku membeli mesin cetak asal China dari Surabaya. Kemudian, operasi pembuatan uang palsu kembali dilakukan hingga 2024.

“Oktober 2022 sudah membeli alat cetak dan pemesanan kertas kemudian 2024 kemarin bulan Mei sudah mulai produksi. Untuk uang kertasnya itu juga impor beli dari China, bahan baku seperti tinta, dan lain sebagainya beli dari China,” bebernya.

Kata Yudhi, pada Juni lalu para pelaku kemudian melakukan kerja sama, termasuk kepala perpustakaan UIN Makassar, Andi Ibrahim untuk melakukan proses produksi uang palsu dan menawarkan masyarakat.

“Sekitar Juni sudah ketemu di antara mereka, kemudian ada saling kerja sama di antara mereka untuk proses pembuatan dan di viralkan melalui grup WhatsApp. Jadi ditawarkan di grup,” ungkap Jenderal bintang dua tersebut.

Yudhi menyebutkan proses pencetakan uang palsu tersebut dilakukan di dua lokasi berbeda di salah satu rumah pelaku di Makassar dan di kampus UIN Makassar di Kabupaten Gowa.

“Sekitar bulan September 2024 berkomunikasi dengan AI untuk mengangkut peralatan, untuk membuat uang palsu di TKP berikutnya (TKP 2),” jelas Yudhi.

Operasi pembuatan uang palsu ini sempat berhenti setelah para pelaku mengetahui polisi sementara menyelidiki kasus peredaran uang palsu.

“Memasuki November 2024 mereka menghentikan aktivitas produksi, karena tahu polisi mengendus keberadaan mereka,” pungkas Yudhi. 

Share
Published by
Rio Anthony

Recent Posts

Said Didu Minta Sri Mulyani Tanggung Jawab Bikin Utang RI Ugal-ugalan

Muhammad Said Didu meminta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati untuk bertanggung jawab atas beban…

2 menit ago

KPK: Tak Semua Koruptor Akan Dimaafkan Prabowo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, bahwa meskipun Presiden Prabowo Subianto berencana memberikan kesempatan amnesti kepada…

17 menit ago

Korupsi Dana CSR, Giliran Kantor OJK Digeledah KPK

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) digeledah tim penyidik KPK, Kamis (19/12). Penggeledahan terkait proses penyidikan…

32 menit ago

Kecelakaan Mikrotrans di Cilincing, Transjakarta Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa Mikrotrans yang menabrak bagian…

42 menit ago

Ditanya Nasib Sritex, Noel Malah Ngaku Mumet

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel mengaku mumet saat ditanya…

47 menit ago

Politikus PKS Diduga Terlibat Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) kini mengejar tiga orang terduga pelaku produksi uang palsu di Kampus…

1 jam ago