JAKARTA – Paper.id, platform invoicing dan pembayaran digital terkemuka di Indonesia, terus berkomitmen membantu pelaku bisnis mengatasi tantangan-tantangan operasional melalui solusi teknologi terkini.
Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah peluncuran white paper 2025 Outlook: The Future of B2B Transactions in Indonesia – 5 Key Trends and Technologies pada 11 Desember 2024.
Melalui white paper-nya, Paper.id memaparkan tren teknologi digital yang dapat mendorong transformasi operasional B2B menjadi lebih efisien dan inklusif. Adopsi dari inovasi tersebut diprediksi mampu membantu perusahaan tetap kompetitif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Lima Tren Utama Pembayaran B2B di 2025
Tahun 2025 diprediksi menjadi titik penting dalam transformasi pembayaran B2B, dengan adopsi teknologi yang kian masif untuk menjawab kebutuhan bisnis yang semakin kompleks. Paper.id mengkategorikan 5 tren utama pembayaran B2B di 2025.
Yakni Otomatisasi Manajemen Piutang dan Utang (AR/AP Automation), Integrasi AI dan ML, Kartu Virtual (Virtual Cards), Pembayaran Lintas Batas (Cross-Border Payments) dan Keamanan Proaktif dalam Transaksi Digital.
“Selama 2024, kami mengamati bahwa banyak pelaku bisnis di Indonesia terus mengadopsi teknologi untuk berbagai alasan, contohnya meningkatkan sumber revenue,” ujar Chief Product Officer dan Co-Founder Paper.id, Jeremy Limman dalam rilis yang diterima Holopis.com, Kamis (19/12).
“Menariknya, meskipun digitalisasi sudah berjalan, masih ada kecenderungan rasa ragu dalam memaksimalkan teknologi ini untuk operasional bisnis,” sambungnya.
Jeremy lebih lanjut memaparkan, tantangan dalam adopsi teknologi itu tidak hanya dialami oleh perusahaan mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga oleh perusahaan besar.
“Sebagai contoh, kami menemukan bahwa pekerjaan operasional dan administratif dari bisnis skala besar itu dapat dioptimalkan dengan pemanfaatan teknologi seperti OCR. Teknologi ini dapat memudahkan tim operasional perusahaan untuk mengidentifikasi kecocokan dokumen invoice dan form pemesanan dari berbagai template dan ragam penulisan barang,” paparnya.
Studi terbaru menunjukkan bahwa AI memiliki potensi kontribusi sebesar US$336 miliar terhadap PDB Indonesia, dengan sekitar 24,6% perusahaan di Indonesia tercatat telah mengadopsi teknologi ini.