JAKARTA – Bencana banjir melanda pemukiman warga yang ada sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur hingga menimbulkan korban jiwa.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan naiknya debit air dan membuat tanggul jebol hingga menggenangi permukiman warga.
“Banjir akibatkan dua orang meninggal dunia yang disebabkan tersengat listrik saat akan menyelematkan diri. Sebanyak tujuh kecamatan sempat tergenang banjir pada minggu malam sampai Senin siang,” kata Suharyanto dalam keterangannya Selasa (17/12).
Suharyanto kemudian langsung meninjau lokasi terdampak bencana tersebut. Suharyanto mengungkap langkah yang harus segera dilakukan agar masyarakat tidak terlalu lama menderita karena banjir.
“Banjir disebabkan tanggul jebol, langkah yang dilakukan menutup tanggul tersebut,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan, dengan segera ditutupnya tanggul agar banjir tidak datang lagi, mengingat saat ini masih musim hujan
“Jangan menunggu banjir surut baru tanggul ditutup, masyarakat bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu menghadapi banjir, belum kalo hujan terus datang, walaupun masih banjir mulai besok sepakat akan ditutup,” tukasnya.
Langkah selanjutnya adalah, dengan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca di langit Jawa Timur.
“Langkah supaya hujannnya tidak deras, mulai besok kita laksanakan OMC. Tidak menghentikan turun hujan tapi mengurangi debitnya air,” tuturnya.