MAKASSAR – Direktorat Intelkam Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pembinaan terhadap mantan pengikut Jemaah Islamiyah Sulsel yang tergabung dalam Yayasan Rumah Moderasi Makassar.
Yayasan itu terbentuk setelah Jemaah Islamiyah resmi dibubarkan setahun yang lalu.
“Kemarin saya bekerja sama dengan Densus 88 membubarkan Jamaah Islamiyah. Jadi resmi Jemaah Islamiyah Sulawesi Selatan kita bubarkan. Karena memang asal muasal Jemaah Islamiyah ini selain dari Abu Bakar Baasyir adalah salah satunya tokohnya di Sulawesi Selatan,” kata Dirintel Polda Sulsel Kombes Hajat Mabrur, dikutip Minggu (15/12).
Kombes Hajat mengatakan mantan pengikut Jemaah Islamiyah di Sulsel kemudian membentuk yayasan untuk bernaung dan dilakukan pembinaan. Melalui yayasan tersebut, mereka membuka usaha seperti bengkel las hingga makanan.
“Mereka itu tidak mau menjadi pengemis. Mereka mau berikhtiar, berusaha, sehingga mereka buat yayasan. Kemudian ada yang usaha, bengkel las, ada usaha minuman untuk kesejahteraan mereka,” tuturnya.
Hajat menuturkan Yayasan Rumah Moderasi Makassar kemudian menggelar kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Aula Kantor BPSDM, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Kegiatan itu turut dihadiri Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan.
“Ulang tahun dihadiri pak Kapolda, kemudian memberikan support kepada mereka,” katanya.
Sementara itu, Irjen Yudhiawan menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Rumah Moderasi Makassar yang telah berperan aktif dalam deradikalisasi, pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Dia berharap yayasan ini dapat terus melahirkan wirausahawan tangguh yang cinta tanah air, menjunjung patriotisme, serta menghormati kebhinekaan.
“Kami juga akan menyampaikan kepada Penjabat Gubernur atau Wali Kota untuk memberikan perhatian kepada eks narapidana terorisme, khususnya dalam pembangunan rumah yang layak huni. Ini penting agar mereka dapat hidup nyaman dan membangun usaha untuk masa depan yang lebih baik,” katanya.
Yudhiawan juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di Sulsel khususnya dalam menghadapi perayaan Natal, dan Tahun Baru 2025.
“Kesadaran dan kerja sama kita semua adalah kunci untuk mewujudkan negeri yang aman, tenteram, dan damai,” pungkasnya.