JAKARTA – Nama Mochtar Riady yang merupakan sosok pendiri Lippo Group kembali mencuat ke publik, setelah dirinya bersama keluarganya mendatangi Presiden ke-7 RI Joko WIdodo (Jokowi) di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Kedatangan Mochtar ke Solo mendapat apresiasi Jokowi. Sebab di usianya yang kini sudah menginjak 95 tahun, masih menyempatkan waktu untuk menyambagi Jokowi di Solo.
“Saya menerima kehadiran Bapak Mochtar Riady, Bapak James Riady, Bapak John Riady beserta keluarga di kediaman,” demikian kata Jokowi dalam keterangan unggahannya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (13/12).
“Khususnya Bapak Mochtar Riady yang di usia ke 95 tahun masih sehat dan berupaya untuk mampir ke Solo. Terima kasih atas kedatangannya, saya sangat menghargai silaturahmi ini,” tambah Jokowi.
Lantas siapa sosok Mochtar Riady? Berikut adalah rangkuman profilnya.
Profil Mochtar Riady
Mochtar Riady lahir dengan nama Lie Moe Tie pada 12 Mei 1929. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu memulai perjalanan hidupnya dari keluarga yang sederhana. Dimana ayahnya yang diketahui Li A Pi merupakan seorang pedagang batik yang merantau dari Fujian, China ke Indonesia pada 1918.
Sejak kecil, Mochtar sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia perbankan setelah melihat gedung megah Nederlandsche Handels Bank yang pada saat itu berdiri megah di Malang.
Meski bercita-cita menjadi seorang bankir, namun ayah CEO Lippo Group James Riady itu memulai kariernya dengan mengelola toko milik mertuanya yang ada di Jember di usianya yang baru menginjak 22 tahun.
Kesuksesannya dalam mengembangkan toko tersebut hingga menjadi yang terbesar di kota Jember tidak membuatnya lupa akan mimpinya untuk bekerja di dunia perbankan. Sehingga pada tahun 1954, ia memutuskan hijrah ke Jakarta untuk mengejar karier di sektor keuangan.
Perjalanan Karier Mochtar Riady di Dunia Perbankan
Karier Mochtar Riady di Jakarta dimulai dengan berbagai tantangan, dari bekerja di sebuah CV hingga menjalankan bisnis kecil bersama teman-temannya. Meskipun demikian, impiannya untuk menjadi seorang bankir terus menggebu. Pada akhirnya, kesempatan itu datang ketika ia bergabung dengan Bank Kemakmuran, yang menjadi batu loncatan bagi karier perbankannya.
Kesempatan besar bagi Mochtar muncul saat ia dipercaya untuk menjabat sebagai direktur Bank Kemakmuran. Meskipun tidak memiliki latar belakang akuntansi, ia bekerja keras mempelajari laporan keuangan dan proses perbankan. Berkat strategi bisnis yang cermat, ia berhasil meningkatkan kinerja bank tersebut dalam waktu singkat.