JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, bahwa peran kaum perempuan sangatlah besar dalam pembangunan nasional. Bahkan ia menyebut, wanita adalah tiang bagi suatu negara.
Pernyataan itu disampaikan Gibran saat menghadiri Konferensi Besar (Konbes) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Menteng, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).
“Wanita itu adalah tiang negara. Bapak Presiden kita memiliki visi untuk meningkatkan perlindungan dan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor,” terangnya, seperti dikutip Holopis.com.
Gibran mengatakan, bahwa Presiden Prabowo Subianto terus berupaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor strategis.
Hal itu, kata dia, dilakukan guna mewujudkan salah satu Asta Cita, yakni memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis, serta menciptakan masyarakat yang semakin adil dan makmur.
“Jumlah perempuan yang ada di Kabinet Merah Putih itu ada 16, ada Menteri, ada Wakil Menteri, ada Utusan Khusus. Dan beliau-beliau ini menempati posisi yang sangat strategis sekali,” jelasnya.
Di sisi lain, Wapres menuturkan bahwa perempuan juga berperan penting dalam menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan berkeluarga, serta menjadi penentu keberlanjutan peradaban umat manusia.
“Kesehatan keluarga, ujung tombaknya ada di para perempuan. Pendidikan anak, satu penentunya, juga para perempuan. Pengelolaan keuangan, perempuan juga berperan besar,” tegas Wapres.
“Bahkan tidak ada kehidupan baru, jika bukan perempuan yang mengandung dan melahirkan,” imbuhnya.
Lebih jauh, Wapres menyampaikan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan yang optimal terhadap kaum perempuan. Langkah ini salah satunya dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak melalui program unggulan Presiden Prabowo, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami sering berkunjung ke sekolah-sekolah untuk mengecek persiapan program makan bergizi gratis. Ini tanggapannya luar biasa sekali, dan yang paling mendukung, paling mensupport program ini adalah para perempuan-perempuan, orang tuanya, ibu-ibunya,” tutur Wapres.
Untuk itu, Wapres berharap Fatayat NU sebagai mitra strategis pemerintah, turut mengawal program MBG ini dengan memastikan distribusi dan pelaksanaannya berjalan lancar, serta tepat sasaran.
Sebab, lanjutnya, program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga mendorong peredaran uang di masyarakat desa hingga mencapai 8 miliar rupiah per tahun.
“Kemarin pada waktu pemberian DIPA oleh Pak Presiden, beliau menyampaikan bahwa yang namanya makan bergizi gratis ini sangat strategis sekali, karena meningkatkan perputaran uang mencapai 8 miliar (rupiah) per desa per tahun,” ungkap Wapres.
“Dan saya mohon, para sahabat Fatayat untuk ikut mengawal program ini,” pintanya.
Terakhir, Wapres menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Fatayat NU dalam berbagai bidang, seperti penanganan stunting, pencegahan kanker serviks, penguatan kooperasi Yasmin, dan pembentukan Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A).
“Terima kasih pada seluruh sahabat-sahabat Fatayat NU yang hadir pada pagi hari ini. Selamat melaksanakan konferensi besar, semoga dapat menghasilkan gagasan-gagasan dan inovasi yang strategis,” pungkasnya.