JAKARTA – Pendakwah asal Pandeglang Banten, Ustadz Adi Hidayat memberikan klarifikasi soal kabar bahwa dirinya diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengisi jabatan sebagai Utusan Utusan Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan menggantikan Gus Miftah (Miftah Maulana Habiburrahman).
Ia menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Jawaban ini merupakan respons atas banyaknya kabar hingga ucapan selamat dari sejumlah sahabatnya terkait dengan kabar pengangkatan Utusan Khusus Presiden tersebut.
“Saya ingin menyampaikan bahwa isu dimaksud tdk benar adanya,” kata Ustadz Adi Hidayat dalam video klarifikasi yang dikutip Holopis.com, Rabu (11/12).
Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini pun mengatakan bahwa ketimbang dirinya, masih banyak orang-orang yang lebih kompeten untuk mengisi posisi penting di jajaran Kantor Staf Presiden tersebut.
“Saya berkeyakinan bahwa banyak orang-orang yang lebih baik, banyak orang-orang yang lebih pantas, lebih berwawasan dengan posisi dimaksud,” ujarnya.
Alumni International Islamic Call College, Tripoli, Libya tersebut juga yakin Presiden Prabowo Subianto memiliki sosok yang paling tepat berdasarkan wawasannya sebagai Kepala Negara dalam menentukan orang-orang terbaik di sisinya.
“Dan tentu Bapak Presiden dengan kepemilikan hak prerogatif yang penuh, serta wawasan yang sangat mendalam, beliau akan lebih dapat menentukan Stafsus terkait yang lebih baik dan lebih berkualitas dibandingkan dengan kami,” sambungnya.
Oleh sebab itu pula, Ustadz Adi Hidayat pun meminta semua pihak untuk menyudahi narasi-narasi tersebut setelah mendapatkan statemen resmi darinya itu.
“Saya harapkan narasi-narasi ataupun informasi-informasi yang sampai pada sahabat dan teman-teman bisa diketahui informasi yang sesungguhnya. Saya kira bisa diabaikan,” tegasnya.
Terkahir, pria kelahiran 11 September 1984 tersebut menyatakan seluruh umat Islam khususnya para jamaahnya akan tetap mendoakan yang terbaik bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.
“Kita tetap bersemangat mendoakan negeri ini, mendoakan persatuan dan kebaikan-kebaikan yang mungkin kita bisa kerjakan secara kolektif,” pungkasnya.