Kamis, 16 Januari 2025

Prabowo Minta Semua Kurangi Seremonial dan Pemborosan, Dunia Sedang Tidak Menentu

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan kepada semua pihak, baik kementerian, lembaga negara, hingga pemerintah daerah wajib sejalan dengan semangat pemerintah pusat dalam hal melakukan pengematan anggaran.

“Kurangi pengeluran-pengeluaran yang bersifat seremoni, kajian, seminar dan sebagainya. Saatnya adalah mengatasi masalah langsung,” kata Prabowo Subianto dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/12).

Ia juga menyatakan komitmennya untuk memerangi setiap potensi kebocoran anggaran negara tersebut, baik dalam bentuk korupsi dan sebagainya.

“Kita harus sekali lagi saya tekankan, hemat. Kita harus kurangi kebocoran. Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat,” ujarnya.

Baca Juga :  Survei Risetindo Barometer : Prabowo-Gibran Ungguli Ganjar-Mahfud, Pilpres 2024 Bakal 2 Putaran

Prabowo pun meminta semua kepala daerah harus patuh pada arahannya itu. Sebab, ia ingin agar semua anggaran rakyat digelontorkan sesuai dengan keruntukannya, yakni sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

“Dan saya mohon semua unsur terutama pimpinan daerah untuk bersama ikut pemerintah pusat demi kepentingan rakyat,” serunya.

Orang nomor satu di Republik Indonesia ini pun menekankan bahwa konsentrasinya adalah bagaimana dana-dana yang dialokasikan negara kepada kementerian, lembaga hingga kepala daerah terserap dengan efektif dan efisien.

“Kita harus jamin setiap rupiah uang rakyat sampai ke rakyat. Kita tidak boleh lagi toleransi pada kebocoran dan pemborosan, hal-hal yang tidak langsung pada kepentingan rakyat, hal-hal yang tidak produktif,” tegasnya.

Baca Juga :  Lawatan Perdana Prabowo, Bakal Temui Presiden Xi Jinping Hari Ini

Selain itu, seruan ini juga disampaikan agar semua pihak tetap waspada terhadap skenario buruk terhadap kondisi gejolak dunia saat ini. Sebab, ada indikasi-indikasi kurang baik di dalam hubungan internasional yang terjadi dewasa ini.

Bannyak konflik antar negara, saling perang bahkan Korea Selatan pun sempat memberlakukan darurat militer walaupun saat ini statusnya sudah dicabut. Namun demikian, situasi buruk jangan sampai diabaikan.

“Bahkan kita harus waspada bahwa setiap saat bisa muncul kondisi yang lebih dari kondisi sekarang,” tuturnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral