JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan agar semua kepala daerah melakukan pengehamatan anggaran untuk kepentingan bangsa dan negara. Sekaligus sebagai bagian dari cadangan antisipatis untuk menghadapi situasi ketidakpastian global saat ini.
“Kita patut waspada, tapi patut juga kita bersyukur bahwa kondisi bangsa dan negara kita hari ini berada dalam keadaan yang damai,” kata Prabowo Subianto dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/12).
Hal ini disampaikan Prabowo, karena banyak negara mengalami ketidakpastian. Jangan menganggap bahwa Indonesia memiliki kekuatan dan kualitas yang baik dari negara lain. Sebab apa pun situasi buruk bisa saja terjadi.
“Bahkan negara-negara yang kita anggap lebih maju dari kita diwarnai oleh upaya darurat militer dan ketegangan-ketegangan lain,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pesan penting ini disampaikan agar semua pihak khususnya para pemangku kebijakan agar lebih waspada jika suatu saat terjadi gejolak yang tidak diinginkan di dunia internasional dan bahkan bisa berdampak langsung maupun tidak langsung kepada Indonesia.
“Bahkan kita harus waspada bahwa setiap saat bisa muncul kondisi yang lebih dari kondisi sekarang,” imbuhnya.
Maka dengan demikian, Prabowo menekankan bahwa pihaknya sudah sangat mengantisipasi setelah membaca situasi global yang sangat keras. Salah satunya adalah penyusunan anggaran negara untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
“Karena itu APBN kita 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusifitas, berkelanjutan, dengan kehati-hatian,” tuturnya.
“Kita punya cita-cita yang tinggi, tapi kita harus terus melakukan pengendalian ekonomi secara prudent, hati-hati dan terencana dengan baik,” sambungnya.
Untuk mendukung langkah dan strategi ini, Prabowo meminta semua kepala daerah melakukan pengematan anggaran. Memastikan semua alokasi anggaran tidak dikorupsi dan bisa sampai pada rakyat.
“Belanja negara harus kita lakukan dengan meningkatan efisiensi, penghematan di semua bidang, mengurangi pemborosan. Kita sekarang dalam rangka waspada menghadapi tantangan yang tidak menentu, kita harus ikat sabuk-sabuk kita,” tegasnya.
Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, Prabowo berjanji tidak akan memberikan toleransi apa pun terhadap para pelaku korupsi yang telah menggarong uang rakyat sehingga terjadi pemborosan.
“Kita harus sekali lagi saya tekankan, hemat. Kita harus kurangi kebocoran. Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat. Dan saya mohon semua unsur terutama pimpinan daerah untuk bersama ikut pemerintah pusat demi kepentingan rakyat,” serunya.
“Kita harus jamin setiap rupiah uang rakyat sampai ke rakyat. Kita tidak boleh lagi toleransi pada kebocoran dan pemborosan, hal-hal yang tidak langsung pada kepentingan rakyat, hal-hal yang tidak produktif,” pungkasnya.