JAKARTA – Kebaya Encim adalah salah satu jenis kebaya yang memiliki ciri khas dan sejarah panjang dalam budaya Indonesia, khususnya di wilayah Peranakan Tionghoa. Kebaya Encim baru saja resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Tak Budaya Benda dunia.
Ini merupakan sebuah kebanggan bagi masyarakat Indonesia, sebagai salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan tidak bisa diklaim oleh negara mana pun.
Kebaya ini dikenal karena desainnya yang anggun dan elegan, serta merupakan simbol perpaduan budaya Tionghoa dan Indonesia. Berikut ini adalah 5 fakta menarik mengenai Kebaya Encim yang perlu Sobat Holopis ketahui.
Kebaya Encim berasal dari komunitas Tionghoa-Peranakan yang ada di Indonesia, khususnya di daerah pesisir seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Kata ‘Encim’ merujuk pada istilah dalam bahasa Hokkien yang berarti ‘nona’ atau ‘gadis muda.
Kebaya Encim merupakan adaptasi dari kebaya tradisional yang dipadukan dengan sentuhan khas Tionghoa. Proses ini mencerminkan percampuran budaya yang terjadi antara masyarakat Tionghoa dengan penduduk pribumi Indonesia.
Salah satu ciri khas Kebaya Encim adalah desainnya yang lebih sederhana dan praktis dibandingkan kebaya tradisional Indonesia lainnya. Kebaya Encim biasanya memiliki potongan yang pas di tubuh, dengan lengan pendek atau tiga per empat.
Bahan yang digunakan sering kali berupa kain tipis dan ringan, seperti satin, brokat, atau kain tenun. Walaupun sederhana, kebaya Encim tetap menunjukkan kesan elegan dan feminin, cocok untuk berbagai acara formal maupun perayaan.
Kebaya Encim dikenal dengan pilihan warna yang cerah dan motif yang khas. Warna yang sering digunakan antara lain merah, biru, kuning, dan ungu, yang dipilih karena memiliki makna simbolis dalam budaya Tionghoa, seperti warna merah yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Selain itu, motif-motif yang terdapat pada kebaya Encim biasanya mengandung unsur flora dan fauna yang sangat detil, memberikan kesan keindahan yang tak lekang oleh waktu.
Untuk melengkapi tampilan Kebaya Encim, umumnya dipakai aksesori tradisional, seperti kain batik panjang atau sarung kebaya yang diikatkan di pinggang. Aksesori lainnya seperti gelang, kalung, dan cincin emas juga sering dikenakan oleh para wanita yang memakai kebaya Encim.
Selain itu, penggunaan kipas tangan yang terbuat dari kain atau bambu menjadi tambahan sentuhan khas yang melengkapi penampilan.
Kebaya yang indah ini sering dikenakan pada acara-acara penting, seperti pernikahan, perayaan Tahun Baru Imlek, dan upacara adat lainnya.
Memakai Kebaya Encim juga menjadi bentuk penghargaan terhadap budaya Tionghoa yang telah lama berintegrasi dengan masyarakat Indonesia.
Sobat Holopis punya Kebaya Encim tidak di rumah?
JAKARTA - Sebuah mobil minibus merk Honda Mobilio berpelat nomor polisi P 1677 GI tersambar…
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak kenaikan PPN 12…
JAWA TIMUR - Sebuah bus pariwisata Tirto Agung bernomor polisi S 7607 UW mengalami kecelakaan…
Bagi para pencinta anabul (anak bulu) atau pencinta kucing, pasti tahu bahwa hewan menggemaskan yang…
Sejumlah wilayah di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan terdampak banjir akibat curah hujan yang sangat…
Tim penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mendalami ekspor batu bara ke sejumlah negara. Di antaranya…