BPBD Lakukan 5 Misi Penerbangan Untuk Operasi Modifikasi Cuaca

JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Khusus Jakarta menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) mulai Sabtu (7/12) hingga Senin (9/12).

Selama dua hari pelaksanaaan Sabtu (7/12) dan Minggu (8/12), berhasil meredistribusi hujan sehingga tidak terjadi dengan intensitas tinggi di kawasan Jakarta seperti prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta, Marulitua Sijabat menjelaksan, pihaknya mendirikan posko OMC di Bandara Budiarto Curug, Banten. Kegiatan OMC yang digelar BPBD DKI Jakarta, berkolaborasi dengan BMKG dan PT Songo Aviasi Indonesia (SAI).

“Operasi melakukan tabur garam atau biasa disebut semai sekitar 800 kilogram ke awan di ketinggian antara 8.000-11.000 kaki,” katanya, saat dikonfirmasi Holopis.com, Senin (9/12).

Dikatakan Maruli, selama dua hari pelaksanaan penyemaian dilakuan ke sejumlah lokasi. Di antaranya kawasan laut Selatan Banten, laut Jawa dan kawasan Serang Banten serta sekitar laut Jakarta.

Diharapkannya, kegaitan OMC ini bisa benar-benar bisa memodifikasi cuaca agar tidak sampai seperti prakiraan BMKG, terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dalam waktu lama di sebagian besar kawasan Jakarta.

“Tujuannya, bencana dampak dari hujan deras yang turun dalam waktu lama di Daerah Khusus Jakarta bisa diminimalisir,” tegasnya.

Ketua Subkelompok Urusan Pengendalian dan Operasi BPBD Jakarta, Muhamad Thoufiq Hidayatuloh menjelaskan, selama dua hari pelaksanaan OMC melakukan sebanyak lima kali penerbangan untuk melakukan penyemaian. Dirincinya, pada hari Sabtu (7/12) dilakukan satu kali sesi penerbang dan Minggu (8/12) sebanyak empat penerbangan.

Setiap harinya, penerbangan untuk melakukan penyemaian dalam OMC dilaksanakan mulai sekitar pukul 07.00 pagi hingga sore hari sekitar 17.40. Penerbangan pesawat untuk melakukan penyemaian menurutnya sesuai dengan prakiraan dan pengamatan terhadap cuaca yang dilakukan oleh BMKG.

“Resume sementara kegiatan upaya mengurangi dinamika pertumbuhan awan dan berpotensi hujan yang masuk ke Jakarta telah terlaksana dengan optimal,” tandasnya.