JAKARTA – Pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar Prihatin memberikan paparannya soal kasus extra judicial killing yang terjadi di tragedi KM 50. Ia memiliki keyakinan betul bahwa tiga anggota Polri yang disebut-sebut sebagai eksekutor 6 Laskar FPI tersebut bukan pelaku utama.
Tiga orang tersebut antara lain ; M Yusmin Ohorella, Fikri Ramadhan dan almarhum Elwira Priyadi Zendrato.
“Saya menduga kuat bahwa ini ada skenario untuk membuat kambing hitamnya itu adalah tiga petugas polisi yang pangkatnya rendah itu,” kata Aziz dalam talkshow mengenang 4 tahun tragedi KM 50 yang diselenggarakan oleh Refy Harun, Sabtu (7/12).
Alasan dirinya memiliki keyakinan kuat tersebut, karena sepanjang proses persidangan, baik Yusmin Ohorella dan Fikri Ramadhan sebenarnya tidak tahu persis bagaimana peristiwa itu terjadi.
“Isi persidangan itu, keterangan-keterangan mereka itu tidak menunjukkan bahwa mereka itu mengetahui peristiwa itu. Mereka tidak tahu itu mobil hitam punya siapa,” ujarnya.
Bagi Aziz, tidak mungkin sebuah operasi atau kelompok menjalankan operasi pembuntutan misalnya, tidak tahu jika ada proyek infiltrasi dari pihak lain untuk menargetkan target yang sama. Bahkan kata Aziz, pihak Polda Metro Jaya pun tak mau mencari tahu kelompok yang menginfiltrasi itu siapa.
Menurut Aziz, situasi tersebut tidak ideal dan semakin memperkuat tesisnya bahwa Mohammad Yusmin Ohorella dan Fikri Ramadhan Tawainella bukalah aktor pembunuhan utama dari tragedi KM 50 yang terjadi pada 7 Desember 2020 tersebut.
“Masak mereka dalam satu operasi ada infiltrasi dari pihak lain mereka nggak tahu, kemudian nggak coba untuk mencari tahu atau bahkan mengambil tindakan. Ini kan hal yang aneh gitu kan,” sambung Aziz.
Laskar FPI Diduga Dibunuh di Tempat Lain Sebelum Dibawa ke RS Polri
Lebih lanjut, Aziz Yanuar juga menduga kuat bahwa para laskar FPI sebenarnya tidak meninggal di KM 50. Ia yakin bahwa mereka sebelumnya dibawa ke suatu tempat untuk dieksekusi mati.
Hal ini disampaikan Aziz karena tidak ada rekaman CCTV yang jelas menggambarkan kedatangan mobil pembawa jenazah 6 (enam) Laskar FPI sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
“Saya mau challenge satu aja, coba buka CCTV rumah sakit Polri sesaat ketika mereka diantar ke kamar jenazah Rumah Sakit Polri, saya yakin nggak bakal ada,” tegasnya.
“Kemudian apa, ada mobil bekas tembak menembak yang datang ke rumah sakit Polri untuk bawa jenazah itu. Katanya kan Lasar itu menembak itu, pengawal itu. Coba cek CCTV-nya, ada nggak? Nggak bakal ada,” sambung Aziz.
Dengan dua hal tersebut, Aziz pun memiliki keyakinan kuat bahwa setelah insiden KM 50, para laskar dibawa ke suatu tempat untuk dihabisi nyawanya.
“Kita yakin mereka itu dibawa ke suatu tempat kemudian ada dugaan penyiksaan di situ,” tandasnya.
Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kabupaten Bondowoso, pada Minggu (22/12) malam, setelah hujan deras…
Donald Trump yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat, menyatakan bahwa Elon Musk…
Sobat Holopis yang akan bepergian saat libur Nataru 2025 yang melalui jalan tol Trans Jawa…
Bagi Sobat Holopis yang ingin datang lagsung ke Perayaan Natal Nasional 2024, bisa melakukan pendaftaran…
Natal Nasional 2024 akan berlangsung pada tanggal 28 Desember 2024 di Indonesia Arena GBK yang…
ada akhir tahun 2024, Sony PlayStation memberikan kejutan besar bagi Sobat Holopis dengan mengadakan event…