\n
Rabu, 15 Januari 2025

Wamenpar Ingin Kebaya Dipakai Turis Keliling Indonesia, Seperti Hanbok di Korsel

JAKARTA – Wamenpar (Wakil Menteri Pariwisata) Ni Luh Puspa, berharap dengan resminya kebaya sebagai warisan budaya dunia bisa memberikan pengalaman menarik bagi turis yang datang ke Indonesia.

Ni Luh ingin kebaya bisa seperti hanbok pakaian tradisional Korea Selatan, yang biasanya dicari turis saat berkunjung kesana.

“Kita bisa memberikan pengalaman untuk wisatawan, mereka datang ke Indonesia, lalu kita membuat kebaya kita seperti di Korea, (para wisatawan asing) pakai hanbok, kita dorong mereka pakai kebaya dan jalan berkeliling Indonesia,” katanya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Jumat (6/12).

Ia juga mengatakan, dengan status sebagai warisan budaya dunia kebaya bisa jadi ikon fesyen yang menunjang identitas bangsa.

Baca Juga :  Potensi Ekonomi Wisatawan Lokal saat Nataru Capai Rp 117 Triliun

Sebelumnya diberitakan, UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) resmi menetapkan Kebaya, sebagai warisan budaya dunia.

Keputusan tersebut, diumumkan dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) yang berlangsung di Asunción, Paraguay, pada Rabu (4/12).

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan nominasi kebaya sebagai warisan budaya dunia diajukan secara bersama oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Upaya pengajuan bersama ini menunjukkan semangat kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara dalam melestarikan warisan budaya bersama,” ujar Fadli Zon.

Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon menyampaikan bahwa kebaya bukan hanya sebagai pakaian tradisonal saja.Tetapi lebih dari itu, kebaya menjadi simbol identitas kebudayaan Asia Tenggara.

Baca Juga :  Potensi Perputaran Uang dari Wisman saat Libur Nataru Tembus Rp 29 Triliun

Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon menyampaikan bahwa kebaya bukan hanya sebagai pakaian tradisonal saja.Tetapi lebih dari itu, kebaya menjadi simbol identitas kebudayaan Asia Tenggara.

“Kita harus bangga dan menggunakan kebaya dalam berbagai kesempatan sebagai upaya pelestarian kebudayaan,” katanya.

Dengan ditetapkannya kebaya oleh UNESCO, Fadli berharap agar masyarakat di seluruh dunia semakin sadar akan pentingnya pelestarian warisan budaya tak benda.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral