Gus Miftah Sebaiknya Mengundurkan Diri Ketimbang Dipecat Prabowo

JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyarankan agar Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Hal ini disarankan agar marwah Gus Miftah masih tetap terjaga jika seandainya keputusan akhir dari Istana Kepresidenan harus mengakhiri kontrak kerja gegara umpatan yang dilontarkan kepada pedagang es teh di Magelang itu.

“Karena desakannya sangat besar dan sudah menjadi bahan gunjingan se Indonesia, sebaiknya sih Gus Miftah legowo melepas jabatan itu. Agar beliau tetap bisa menjaga marwahnya sebagai pendakwah, sebagai pengayom ummat,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Kamis (5/12).

Ia melihat bahwa apa yang dilakukan Gus Miftah memang tidak sepenuhnya salah. Sebab, jamaahnya pun memang menghendaki hadir ke majelis tersebut. Walaupun dalam konteks guyon, namun ucapan Gus Miftah tentu akan menjadi konsumsi publik pihak yang tidak menyukainya.

“Ya itu mungkin qodarullah, tidak mungkin semua itu tanpa kendak-Nya. Jadi saya kira pemerintahan Pak Prabowo akan sering digoyang isu ini jika Gus Miftah masih menjadi Utusan Khusus,” tuturnya.

Sekadar diketahui, bahwa banyak tokoh dan netizen yang menyuarakan pemecatan terhadap Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden. Hal ini karena merupakan buntut dari umpatan Gus Miftah kepada Sunhaji, penjual es teh yang saat itu sedang berdagang di majelis Magelang Bershalawat pada hari Rabu, 20 November 2024 malam.

Hingga viralnya umpatan tersebut, Sekretaris Kabinet Mayor Teddy pun sampai menegur langsung Gus Miftah dan meminta agar mendatangi Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung.

“Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” terang Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.