Advertisement
Categories: Hiburan

Bayu Skak Ingin Lestarikan Bahasa Daerah dari Karya Film

Advertisement

JAKARTA – Perjuangan dari aktor sekaligus komedian, Bayu Eko Moektito atau Bayu Skak dalam melestarikan bahasa daerah ternyata bukan masalah yang mudah. Menurutnya, generasi muda semakin jarang menggunakan bahasa daerah, terutama bahasa Jawa.

Apalagi jika penuturnya semakin tua dan meninggal, maka ada ancaman bahasa itu akan punah karena tidak ada lagi anak muda yang menggunakannya.

“Kalau penuturnya semakin tua, dan meninggal, anak-anak mudanya tidak menggunakan bahasa tersebut, bahasa tersebut akan punah, dan setiap tahunnya,” ungkap Bayu, dikutip oleh Holopis.com, Rabu (4/12).

Lewat film ‘Sekawan Limo’ dan ‘Cocote Tonggo’, Bayu berusaha menggabungkan kekayaan bahasa daerah dengan elemen cerita yang bisa diterima oleh berbagai kalangan. Ia menekankan bahwa meski mengangkat tema lokal, ceritanya harus memiliki daya tarik yang universal.

“Kita boleh lokal, tapi kita gak boleh yang cuman kita sendiri yang tahu, yang nonton siapa? Lokal tapi rasanya harus universal,” jelasnya.

Bayu juga membandingkan dengan kesuksesan budaya Korea Selatan yang mampu mendunia tanpa meninggalkan identitas lokalnya. Menurutnya, Korea berhasil mengenalkan hanbok, makanan tradisional, dan bahasa Korea dengan cara yang menyentuh aspek universal.

“Korea itu bahasa daerah mereka, kita gak kenal bahasa itu. Apa yang mereka kenakan, hanbok, makanan mereka,” ujarnya.

Semangat pelestarian bahasa daerah terus menjadi visi utama SKAK dalam setiap proyek mereka. Bayu Skak bertekad untuk menjadikan bahasa daerah sebagai bagian penting dalam karya-karya film yang mereka buat, dengan tujuan untuk menjaga keberagaman budaya lokal.

Ke depannya, Bayu berharap bisa menghadirkan bahasa-bahasa dari luar Jawa, seperti Minang, Batak, atau Bali, dalam karya-karya mereka. Dengan begitu, selain melestarikan bahasa Jawa, SKAK juga dapat memperkenalkan dan merayakan kekayaan bahasa dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

“SKAK menghadirkan bahasa di luar pulau Jawa juga. Kayak bahasa, bahasa Minang, bahasa Batak juga, bahasa Bali,” pungkas Bayu.

Dengan pendekatan ini, Bayu berharap masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan bahasa daerah. Ia juga ingin agar bahasa daerah tetap relevan, tanpa mengabaikan perkembangan modernitas yang ada.

Sebagai informasi Sobat Holopis, Bayu dikenal sebagai aktor Youtuber dan Komedian sejak tahun 2009. Nama Bayu semakin populer katika ia menyutradarai sekaligus membintangi film Yowis Bem dari 2018 hingga 2021.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Belajar dari Video Bokep Ternyata Salah, Pasutri Baru Wajib Tahu Penyebabnya!

JAKARTA - Salah satu cara yang dinilai tak tepat bagi suami istri (pasutri) baru yaitu…

27 menit ago

Cak Imin Siap Bantu Ribuan Buruh Sritex Terdampak PHK

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menyatakan kesiapannya…

1 jam ago

Siap Dibui, Hasto : Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan Cita-cita

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto akhirnya angkat bicara terkait status dirinya yang telah ditetapkan sebagai tersangka…

1 jam ago

Cak Imin Tegaskan Tak Ada Bansos Khusus untuk Kenaikan PPN

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menegaskan, bahwa…

2 jam ago

Intip Tas-tas Mewah Sandra Dewi di Instagram, Harga Mobil Kalah!

Aktris Indonesia Sandra Dewi baru saja menghapus foto-foto sang suami Harvey Moeis, yang baru saja…

2 jam ago

Ini Alasan Mengapa Teh Sebaiknya Tidak Diberikan kepada Anak-anak

JAKARTA - Sudah sejak ratusan tahun yang lalu, teh diklaim memiliki banyak manfaat, terutama bagi…

2 jam ago