JAKARTA – Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI terkait dengan viral penembakan anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang terhadap pelajar SMKN 4 Semarang.
Dalam paparannya, Kombes Pol Irwan Anwar memaparkan seperti apa kronologi kasus yang saat ini menghebohkan masyarakat tersebut. Dari paparannya, ia menunjukkan semua bukti bahwa kejadian sebelum penembakan benar-benar berasal dari tawuran dua kelompok pemuda yang didalamnya terdapat Gamma Rizkynata Oktafandy.
“Kami dapat jelaskan pasca penembakan, Aiptu R ini kemudian masih melakukan pengejaran terhadap 3 kendaraan yang ditembak tadi. Kemudian di titik tertentu mendapatkan korban terkena tembakan, dan oleh sang Brigadir dibawa ke Rumah Sakit Kariadi,” kata Kombes Pol Irwan di ruang kerja Komisi III DPR RI, Selasa (3/12).
Berbagai file dokumen yang diambil dari CCTV Masjid Al Amin Jalan Kalipancur maupun rekaman ponsel para tersangka tawuran pelajar juga menjadi ditampilan dalam RDP tersebut.
“Kami juga ingin menunjukkan beberapa file sebelum penembakan. Di slide berikutnya ini sketsa kronologis dalam bentuk video peristiwa sebelum penembakan,” jelasnya.
Sebelum terjadi aksi tawuran, dua kelompok pemuda melakukan janjian untuk bertemu dan melakukan tawuran di sekitar Perumahan Paramount Village, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat.
“Mereka chatting di media sosial itu mereka janjian ketemu di Perumahan Paramount,” terangnya.
Dengan adanya bukti rekaman CCTV dan rekaman dokumentasi video milik tersangka tawuran, pihaknya merasa cukup terbantu untuk mengetahui sebenernya apa yang terjadi sehingga anggotanya sampai melepaskan tembakan.
Sejumlah video yang ditampilkan adalah benar aksi tawuran pemuda antara geng Seroja dan Tim Tanggul atau German. Bahkan mereka tampak membawa senjata tajam dan sarung yang diisi batu.
“Ini tawurannya, jadi ini persitiwanya di titik sebelum perumahan Paramount,” papar Kombes Pol Irwan.
“Ini yang bawa celurit merah itu adalah orang yang dikejar. Jadi dokumen ini kami dapatkan dari HP milik para tersangka tawuran ini,” sambungnya saat memaparkan dokumen video kepada Komisi III.
Setelah aksi tawuran terjadi, keesokan harinya tim dari Reskrim Polrestabes Semarang melakukan pendalaman, salah satunya mencari barang bukti tawuran. Ditemukan sejumlah senjata jam celurit milik para tersangka, salah satunya dari kediaman Michael.
“Ini pasca peristiwa, kemudian anggota melakukan pemeriksaan mencari barang bukti yang dimiliki Michael,” jelasnya.
“Kebetulan semua peristiwa oleh Michael didokumentasikan. Jadi ini dokumen yang kita ambil dari HP milik kelompok ini (Seroja),” tambahnya.
Berdasarkan pendalaman yang dilakukan Polrestabes Semarang, diketahui bahwa Tim Seroja terdapat 8 (delapan) orang. Sementara Tim Tanggul terdapat 10 (sepulih) orang yang di antaranya adalah almarhum Gamma.
Bahkan dari semua barang bukti yang didapati Kepolisian, satu buah senjata tajam paling panjang disebut milik almarhum Gamma. Hal ini yang juga menguatkan bahwa Gamma ikut dalam geng tawuran pelajar di Semarang pada hari Minggu, 24 November 2024 dini hari itu.
“Nah ini sajam yang paling panjang itu pak adalah menurut keterangan saksi adalah milik almarhum Gamma,” terang Kapolrestabes Semarang.
Masyarakat Indonesia baru saja merayakan Hari Ibu. Hari di mana seluruh masyarakat Indonesia merayakan dan…
Bagi siapa pun yang pernah mencicipi lontong Medan, pasti langsung ketagihan dan kepikiran terus.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat pada perdagangan sesi pertama di awal pekan ini,…
Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau masih belum mengalami perubahan…
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal bakal bergerak mixed pada perdagangan awal pekan ini, Senin…
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih tidak bergerak pada…