JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan bakal membentuk kementerian baru di Kabinet Merah Putih, yakni Kementerian Penerimaan Negara yang memang sudah sejak lama diwacanakan Prabowo.
Kabar tersebut sebagaimana disampaikan oleh CEO Arsari Group, yang sekaligus adik Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo di acara pengukuhan dewan pengurus Kadin Indonesia periode 2024-2029, Minggu (1/12).
Hashim menjelaskan, pembentukan kementerian baru dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem perpajakan, cukai, hingga kebocoran-kebocoran penerimaan negara.
Dia juga menyampaikan, bahwa kementerian baru itu rencananya akan dipimpin oleh Anggito Abimanyu, yang nantinya akan diangkat sebagai Menteri Penerimaan Negara.
“Ada banyak program-program yang sedang dimulai, akan dimulai untuk menutup kebocoran-kebocoran. Jadi itu nanti ditangani oleh Pak Anggito Abimanyu sebagai Menteri Penerimaan Negara yang baru,” tutur Hashim dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (2/12).
Hashim menuturkan, bahwa Anggito memang saat ini masih menjabat Wakil Menteri Keuangan, membantu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengelola keuangan negara. Namun ia mengatakan, jabatan itu hanya sementara.
“Saya kira dia (Anggito) sebagai wakil menteri, itu nanti untuk sementara. Sementara beliau nanti diangkat sebagai Menteri Penerimaan Negara,” terang Hashim.\
“Jadi ini untuk menangani pajak, menangani cukai, dan menangani revenue atau perlindungan negara berupa royalti dari pertambangan dan lain-lain,” pungkasnya.
Sebagai informasi Sobat Holopis, Kementerian Penerimaan Negara adalah kementerian baru yang akan fokus menangani urusan pajak, penerimaan negara bukan pajak, serta bea dan cukai.
Dalam Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, kementerian yang digadang menjadi pecahan Kementerian Keuangan ini akan bertugas untuk meningkatkan rasio pajak untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).