JAKARTA – TikTok, platform media sosial yang dimiliki oleh ByteDance, baru saja mengumumkan langkah besar untuk membatasi penggunaan filter kecantikan tertentu.

Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi dampak negatif pada kesehatan mental, terutama bagi pengguna berusia remaja.

Dalam beberapa minggu ke depan, TikTok akan memberlakukan larangan penggunaan filter yang mengubah penampilan secara drastis bagi pengguna di bawah 18 tahun.

Filter-filter ini termasuk yang memberikan efek seperti kulit lebih halus, wajah tirus, bulu mata panjang, dan riasan tebal yang jauh dari tampilan alami pengguna.

Sebagai bentuk transparansi, TikTok juga akan memberikan penjelasan mengenai perubahan spesifik yang terjadi saat filter digunakan. Meski begitu, efek lucu seperti telinga kucing atau anjing, serta elemen jenaka lainnya, tetap diperbolehkan bagi pengguna remaja.

Nikki Soo, Kepala Kebijakan Publik Keselamatan dan Kesejahteraan TikTok untuk Eropa, mengungkapkan bahwa pembatasan ini akan diterapkan secara global.

Langkah ini merupakan respons terhadap kekhawatiran masyarakat mengenai filter kecantikan yang dianggap mempromosikan standar kecantikan tidak realistis, sekaligus menormalisasi tampilan wajah yang telah disempurnakan secara digital.

Di sisi lain, TikTok juga memperketat kontrol terhadap konten sensitif, seperti ujaran kebencian, konten terkait bunuh diri, serta pelecehan.

Teknologi baru yang sedang dikembangkan memungkinkan TikTok mendeteksi usia pengguna dengan lebih akurat. Bahkan, lebih dari 6 juta akun yang melanggar batas usia minimum telah dihapus oleh platform ini.

Dengan kebijakan baru ini, TikTok berharap dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan mendukung kesehatan mental penggunanya, khususnya generasi muda.