JAKARTA – KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengapresiasi inisiatif politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait yang menggelar sayembara untuk menangkap buronan atas kasus suap kepada mantan anggota KPU Wahyu Setiawan, Harun Masiku.
Sayembara yang digelar salah satu anak buah Ketua Umum Prabowo Subianto itu dinilai menjadi dorongan moral lembaga antirasuah untuk terus bekerja mencari Harun Masiku (HM).
“Bagi kami tentunya sangat mengapresiasi dari apa yang disampaikan oleh Pak Menteri karena saudara HM saat ini juga sedang kami cari. Sering kami sampaikan di sini, imbauan baik kepada masyarakat kepada rekan-rekan jurnalis juga apabila rekan-rekan mengetahui keberadaan saudara HM agar diinformasikan kepada kami. Jadi tentunya ini juga menjadi dorongan moral bagi kami untuk terus fokus mencari yang bersangkutan,” ucap Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK, Asep Guntur Rahayu, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (28/11).
Masyarakat diharapkan tertarik untuk mengikuti sayembara dengan hadiah senilai Rp 8 miliar itu. Dengan demikian, masyarakat lebih aktif membantu KPK memburu mantan caleg PDIP tersebut.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat banyak yang tertarik dengan sayembara ini dan banyak yang lebih aware terhadap lingkungannya dan mungkin yang selama ini apa namanya tidak begitu tertarik dengan saudara HM, sekarang menjadi lebih tertarik. Artinya bisa memberikan informasi kepada kita,” ujar Asep.
KPK juga kembali mendorong masyarakat luas untuk segera melapor ke KPK jika mengetahui keberadaan Harun. “Mudah-mudahan juga dengan adanya sayembara ini bisa memberikan dampak lebih positif dalam penanganan perkara yang sedang kami tangani, khususnya saudara HM,” tutur Asep.
Terpisah, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyebut langkah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang akrab disapa Ara itu layak dapat penghargaan. Menurut Johanis, Ara patut diberi penghargaan lantaran mau memberikan hartanya untuk menangkap pelaku korupsi disaat KPK juga sedang melakukan pencarian.
“Beliau tentunya layak atau patut menjadi contoh dan beliau patut diberi penghargaan. Hanya beliau yang mau mengorbankan hartanya agar pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan diri dapat ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum,” tegasnya.
Diketahui, Maruarar menggelar sayembara senilai Rp 8 miliar bagi siapa saja yang memiliki informasi atau yang bisa menangkap mantan caleg PDIP Harun Masiku yang buron sejak awal 2020 lalu. Adapun pernyataan Maruarar Sirait soal sayembara juga ramai setelah ada sebuah video berdurasi 1 menit 21 beredar di media sosial X.
Mantan politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu awalnya menyinggung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengaku mengirimi buku karya ayahnya, Sabam Sirait dengan judul ‘Politik Itu Suci’. “Bukunya ‘Politik Itu Suci’ belum saya terima. Tolong ya, kita terima, dari Mas Hasto dan saya senang sekali kalau bisa dapat itu dan membuat saya tambah semangat,” ucap Maruarar dalam video tersebut.
Maruarar menyebut buku tersebut pastinya akan memantik semangatnya. Salah satunya untuk menggerakkan jaringannya mencari Harun Masiku yang masih buron.
“Dan saya juga memang, itu akan saya gunakan energi untuk membantu dan menggerakkan jaringan saya misalnya ada satu kasus besar yang saya lihat akan melibatkan orang-orang besar di republik ini, yang menyangkut Harun Masiku,” kata Maruarar.
Menurut Maruarar, sayembara ini digelar lantaran sudah lama tidak ada perkembangan mengenai upaya KPK menangkap Harun Masiku yang buron atas kasus suap terkait PAW anggota DPR. Maruarar menekankan tidak ada seorang pun yang kebal hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
“Harun Masiku itu siapa sih, kok bertahun-tahun enggak bisa ditangkap, ya. Saya akan kasih bonus bagi yang bisa menangkap Harun Masiku, Rp 8 miliar uang pribadi saya. Ya, supaya semangat, supaya di negara ini yang kebal hukum, dan saya gunakan berkat dari Tuhan itu untuk memberantas korupsi di Indonesia,” ungkap Maruarar.
“Ayo, Mas Hasto kita cari sama-sama ya. Supaya jelas terang benderang, kenapa Harun Masiku bisa hilang, siapa yang menghilangkan, kasus apa yang di belakang dia, apa yang dia urus. Ya, Mas Hasto, politik itu suci, membela yang lemah, dan membongkar kasus-kasus besar yang tertutup. Merdeka!” tandas Maruarar.
BalasTeruskanTambahkan reaksi |