JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Viada Hafid mengatakan bahwa perlu kekuatan ekstra untuk bisa melakukan pemberantasan judi online.

Sebab kata dia, pemberantasan judi online sudah diupayak baik oleh pemerintah. Namun faktanya, setiap kali ada situs yang diblokir, ternyata muncul situas-situs judi online baru.

“Yang ditutup satu, tumbuh sepuluh atau tumbuh seratus,” kata Meutya di Jakarta, Kamis (28/11).

Sehingga upaya-upaya ekstra pun perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kerja-kerja pemberantasan situs judi online bisa dilakukan dengan sangat maksimal.

“Memang memerlukan tenaga luar biasa ya,” sambungnya.

Sampai dengan saat ini, upaya persuasi dengan mengajak dialog para perusahaan raksasa digital seperti Google juga masih diupayakan. Walaupun dikatakan Meutya, upaya diplomasi semacam itu agar mereka patuh pada aturan pemerintah untuk memblokir semua situs judi online cukup berat.

“Kita perlu bolak-balik berdiskusi dengan mereka untuk kemudian mencapai solusi bahwa mereka mau ikut narasi bangsa, bahwa kita sedang perang menghadapi judi online,” jelasnya.

Pun demikian, ia juga mengatakan bahwa pemberantasan judi online memang perlu kolaborasi aktif dari setiap stakeholders, tidak hanya dari pemerintah saja maupun lintas kementerian dalam lembaga, akan tetapi dengan semua elemen masyarakat sehingga potensi pasar judi online semakin menipis dan habis.

“Selama kompak, semuanya saya rasa insya Allah bisa ditangani,” jelasnya.