JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto membawa pulang komitmen investasi senilai USD 18,5 miliar atau sekitar Rp 249,15 triliun (kurs Rp 15.880) setelah menjalani kunjungan kerja ke luar negeri selama dua pekan.
Adapun kunjungan kerja Prabowo dimulai dengan mengunjungi Tiongkok untuk bertemu Presiden Xi Jinping. Kemudian ke Amerika Serikat (AS) bertemu Presiden Joe Biden.
Setelahnya, Prabowo lanjut menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil. Dari situ, Prabowo bertolak ke Inggris untuk bertemu Raja Charles III dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Terakhir, ia berkunjung ke UEA bertemu Presiden MBZ.
Terkait komitmen investasi yang melebihi target tersebut, Prabowo memandangnya sebagai hal yang positif, dimana perekonomian Indonesia dipercaya di mata global.
“Agak-agak melebihi (target ya). Jadi saya pulang bawa komitmen total USD 18,5 miliar. Jadi saya kira ini cukup bagus, menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia, ya,” kata Prabowo dalam keterangan persnya, yang dikutip Holopis.com, Jumat (22/11).
Sebab dalam kunjungan ke Inggris saja, Prabowo berhasil mengantongi oleh-oleh investasi USD 8,5 miliar atau sekitar Rp 135 triliun.
“Barusan saya bertemu dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar, di sini ada 19 tokoh. Mereka sudah berkomitmen investasi USD 8,5 miliar. Ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita,” ujar Prabowo.
Kemudian lawatannya ke lima negara lainnya juga berhasil membawa USD 10 miliar dari China, USD 7 miliar dari British Petroleum (BP), dan USD 1,5 miliar dari CEO Forum.
Mengutip siaran resmi BP, perusahaan ini mewakili para mitra kontrak kerja samanya, mengumumkan keputusan investasi akhir atas proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC) senilai USD 7 miliar.
Investasi berpotensi menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan di Indonesia untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi Asia yang terus meningkat.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Murray Auchincloss, chief executive officer BP, dalam acara yang dihadiri Prabowo Subianto, di London.
Sebelum kembali ke tanah air, Prabowo dan Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) melakukan pertemuan bilateral yang menjadi momentum untuk memperkuat hubungan kedua negara,
Adapun MBZ menyoroti beberapa capaian konkret dari kerja sama UEA dan Indonesia, termasuk pertumbuhan perdagangan nonmigas yang mencapai 12 persen pada tahun lalu dengan nilai sekitar USD 4,6 miliar.
MBZ optimis target perdagangan senilai USD 10 miliar dapat terwujud melalui implementasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif dan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral.
Selain itu, UEA dan Indonesia juga telah menjalin kerja sama di berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, aksi iklim, kecerdasan buatan, pendidikan, dan keamanan pangan.
Tijjani Reijnders mengakui bahwa dirinya berdarah Indonesia, dan ia merasa bangga akan hal tersebut.
JAKARTA - Direktur eksekutif P3S (Political and Public Policy Studies) Jerry Massie menyesalkan statemen Hasto…
Keputusan pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang semula sebesar 11 persen menjadi…
JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pun baru saja meninjau pengerjaan proyek senilai Rp393,27…
Sebuah video viral di muka publik memperlihatkan seekor monyet yang disiksa oleh sekelompok pria hingga…
JAKARTA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa…