JAKARTA – Timnas Basket Indonesia Putra kini mengalihkan kefokusannya ke pertandingan kontra Thailand di Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, dimana skuad Garuda sendiri baru saja kandas melawan Korea Selatan.
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa Timnas Basket Indonesia Putra baru berhadapan dengan Korea Selatan pada lanjutan Grup A Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 di Goyang Gymnasium, Korea Selatan, Kamis (21/11).
Dalam pertandingannya, Timnas Bakset Indonesia Putra sejatinya mampu memberikan perlawanan di kuarter awal, namun memang kemenangan pertama didapat tim tuan rumah 19-15.
Indonesia kemudian tampil ciamik di kuarter kedua, skuad Garuda perlahan mampu mengejar ketertinggalan poinnya. Bahkan sukses membalikan keadaan menjadi 38-40, sebelum akhirnya skor akhir imbang 40-40. Indonesia menang poin per kuarternya dengan 21-25.
Usai turun minum, Indonesia masih memegang kendali permainan. Poin keunggulan terus ditorehkan dan hingga menang 18-23, dan skor pun berbalik menjadi 58-63.
Di kuarter keempat, Indonesia nampak lengah, dimana Korea Selatan sukses mengambil momentum poin 70-68. Setelahnya, tuan rumah terus mendominasi perolehan poin hingga menang dengan skor akhir 86-78 (poin per kuarter 28-15).
Dengan demikian, Indonesia harus puas menerima kekalahan atas Korea Selatan 86-78.
Ada pun top skor pertandingan jatuh ke tangan pemain andalan Indonesia yakni Jerome Beane dengan 27 poin, tujuh rebound dan satu assist.
Usai pertandingan, perjuangan para pemain tetap mendapat apresiasi dari manajemen tim. Manajer Timnas Basket Putra Rony Gunawan mengatakan bahwa para pemain sudah berjuang maksimal di pertandingan ini. Mereka bermain luar biasa melawan tim papan atas Asia dengan keunggulan size.
“Hari ini anak-anak bermain sangat luar biasa. Mereka fight hadapi Korea yang ada di papan atas bola basket Asia. Bahkan kita sempat unggul di beberapa kuarter sampai akhirnya kuarter keempat Korea menyusul,” terang Rony, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.
Rony menambahkan bahwa Timnas Basket Putra bisa mengendalikan pertandingan di tiga kuarter pertama karena Korea macet dalam kontribusi 3 poinnya. Bahkan persentasenya Indonesia lebih baik.
“Tapi mereka punya size dan unggul di rebound. Untuk rebound, 50 berbanding 32. Kemudian di ofensif rebound 15:5. Menjelang akhir pertandingan, mereka memanfaatkan dengan baik keunggulan size,” ujar Rony.
“Ada faktor pembeda juga dari mereka dimana bench Korea juga memberikan kontribusi bagi tim dengan 35 poin from the bench,” lanjutnya.
Meski secara hasil akhir kalah, Rony tetap melihat potensi dari tim ini. Dari game yang tersaji di Goyang Gymnasium, tampak para pemain mampu mengimbangi permainan tim papan atas Asia.
“Dari pertandingan ini kita menunjukkan bahwa para pemain bisa mengimbangi tim papan atas Asia. Bahwa regulasi liga dengan kuota 3 pemain asing dengan aturan 2 di lapangan dan 1 di bench membawa dampak positif. Para pemain memiliki kepercayaan diri dan tidak ragu-ragu hadapi pemain level Asia dengan size lebih tinggi dari mereka,” terang legenda Satria Muda ini.
Kabar baiknya, Rony menjelaskan bahwa kondisi para pemain baik-baik saja. Tidak ada satupun yang bermasalah dengan kebugaran. Kondisi ini penting karena Indonesia harus kembali bertarung pada 24 November 2024 dengan melawan Thailand di Indonesia Arena.
“Kondisi pemain baik-baik saja, tidak ada yang cedera. Tidak ada satu pun yang bermasalah dengan kebugaran. Kami harus move on dan melupakan hasil ini untuk menatap pertandingan selanjutnya melawan Thailand,” ucapnya.
“Rencananya, Jumat pagi (22/11) langsung terbang ke Jakarta pukul 10.00 waktu Korea dengan Garuda Indonesia. Sesuai rencana, tim akan tiba sore harinya untuk kembali bersiap hadapi pertandingan selanjutnya Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 Arab Saudi,” imbuhnya.