JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan sesi I menjelang akhir pekan, Jumat (21/11).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham di Indonesia dibuka menguat 0,54 persen ke posisi 7.179,61.

Namun lima menit setelahnya, penguatan terpangkas 0,47 persen ke level 7.174,67.

Adapun nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp725 miliar, dengan volume transaksi mencapai 2,1 miliar lembar.

Adapun pada hari ini, sebanyak 194 saham mengalami kenaikan, 196 saham menurun, dan 193 saham lainnya tidak bergerak nilainya alias stagnan.

Proyeksi Pergerakan IHSG

IHSG pada hari ini terindikasi belum mampu keluar dari tekanan jual dan area konsolidasi di bawah 7180, berdasarkan indikator MA5 dengan pelemahan di Kamis (21/11).

“Dengan demikian, IHSG diperkirakan kembali bergerak fluktuatif dalam rentang 7100-7180 di akhir pekan ini,” ujar Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dalam riset hariannya.

Dari eksternal, pasar akan disibukan dengan serangkaian data ekonomi di Eropa, khususnya aktivitas manufaktur di November 2024.

Selain itu, beberapa petinggi ECB juga dijadwalkan masih menyampaikan pidatonya sampai dengan malam nanti.

“Pasar sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk, yaitu ECB menunda pemangkasan suku bunga acuan di Desember 2024 dan less-aggressive di 2025, sejalan dengan langkah yang kemungkinan diambil the Fed,” tutur Valdy.

Dari dalam negeri, Data ekonomi domestik menunjukan surplus Neraca Dagang Indonesia (NPI) memasuki bulan ke 54 secara berturut-turut.

Kondisi ini ditopang oleh pertumbuhan nilai ekspor sebesar 10.69 persen yoy di periode bulan Oktober 2024.

“Sayangnya, kondisi ini belum mampu meredam aksi jual Investor Asing di perdagangan Kamis (21/11) secara signifikan,” pungkas Valdy.