JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) telah memasuki ex date dividen interim di pasar reguler dan pasar negosiasi pada hari ini hari ini, Kamis (21/11).

Ex date merupakan tanggal setelah dividen dibagikan, sehingga para pemegang saham yang membeli saham mulai tanggal tersebut tidak lagi berhak mendapatkan dividen.

Seiring dengan masuknya ex date dividen itu, saham BBCA bergerak pada zona merah pada perdagangan hari ini, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah menguat.

Tercatat, saham emiten bank dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu pada penutupan perdagangan sesi pertama turun 1,24 persen ke level harga Rp 9.950.

Adapun untuk nilai transaksi perdagangan saham BBCA pada sesi pertama ini mencapai Rp238,8 miliar, dengan volume 23,94 juta saham dan frekuensi transaksi sebanyak 10.787 kali.

Sebagaimana diketahui, BBCA akan membagikan dividen interim pada akhir tahun 2024 ini. Pembagian dividen tunai tersebut untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham BCA.

Bank swasta terbesar di Indonesia itu memberikan dividen Rp50 per saham yang merupakan dividen interim tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Jika dibandingkan dividen akhir 2023, nilainya meningkat 18 persen. Pada awal April lalu, BCA juga telah membagikan dividen final Rp 227,5 per saham.

Keputusan pembagian dividen interim ditopang pertumbuhan kinerja yang positif dan berkelanjutan hingga kuartal III-2024, dimana laba bersih BCA secara konsolidasi mencapai Rp41 triliun, atau tumbuh 12,8 persen.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, perseroan membukukan kinerja positif dalam sembilan bulan pertama tahun ini. BCA telah menyalurkan kredit Rp877 triliun, tumbuh 14,5 persen atau di atas rata-rata industri.

“Pencapaian ini menjadi bentuk komitmen kami untuk senantiasa mendukung perekonomian nasional,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (13/11).

Pembagian dividen interim hingga Rp6,2 triliun itu juga mempertimbangkan posisi permodalan dan likuiditas yang memadai.

Hingga kuartal III-2024, Capital Adequacy Ratio (CAR) BCA berada di level 29,3 persen sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 86 persen sehingga ruang untuk ekspansi masih terbuka lebar.

Selain itu, pembagian dividen juga telah mempertimbangkan rencana pengembangan bisnis perseroan dan entitas anak dan investasi pada bidang teknologi agar mampu bersaing pada era digital.