Advertisement
Categories: Ekobiz

Mendagri Ingatkan Potensi Lonjakan Harga Pangan Jelang Pilkada dan Nataru

Advertisement

JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan potensi terjadinya lonjakan harga pangan menjelang Pilkada 2024, serta perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Pasalnya pada momen tersebut, sering terjadi lonjakan permintaan pangan. Terlebih lagi Pilkada 2024 ini akan dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia, dari tingkat Kabupaten/Kota hingga provinsi.

Tito pun menekankan pentingnya kesiapan daerah dalam mengantisipasi pemborongan bahan pangan dengan memastikan stok tercukupi. Sehingga, menghindari adanya gejolak harga di masyarakat.

“Kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota harus berkoordinasi dengan Bulog dan distributor pangan. Biasanya menjelang pemilihan ada aksi pemborongan bahan sembako, sehingga stok harus siap digelontorkan ke pasar,” ujar Tito dalam keterangannya, yang dikutip Selasa (19/11).

“Gelontorkan bahan pangan untuk menstabilkan harga di pasar. Kita perlu memastikan stok cukup untuk menghindari gejolak harga yang berpotensi membebani masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim harga pangan masih tetap stabil menjelang agenda pemungutan suara Pilkada Serentak 2024, serta menjelang perayaaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Plh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Rinna Syawal mengakui memang terdapat lonjakan harga pangan di beberapa daerah. Namun secara keseluruhan masih cenderung stabil.

“Masih terdapat beberapa kabupaten/kota yang harganya masih di atas Harga Acuan Pembelian (HAP)/Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Holopis.com, Selasa (19/11).

“Hal ini harus kita antisipasi menjelang Pilkada dan Nataru. Harga pangan harus bisa dipastikan terjangkau oleh masyarakat dan stabil,” sambungnya.

Untuk menjaga harga pangan tetap stabil, Rinna mengimbau pemerintah daerah (pemda) yang harga komoditas di wilayahnya berada di atas HAP agar segera melakukan penetrasi pasar.

Menurutnya, hal tersebut menjadi langkah strategis untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di daerah.

“Provinsi maupun kabupaten/kota perlu mendatangkan beras dari wilayah surplus, memfasilitasi distribusi pangan, dan melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM),” kata dia.

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

Potongan Tarif Listrik 50%: YLKI Apresiasi Langkah Pemerintah

Potongan tarif listrik sebesar 50 persen di bulan januari dan Februari 2025, diapresiasi YLKI (Yayasan…

9 menit ago

Hujan Deras di Bondowoso Picu Banjir Bandang, Puluhan Rumah Warga Terdampak

Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kabupaten Bondowoso, pada Minggu (22/12) malam, setelah hujan deras…

24 menit ago

Donald Trump Pastikan Elon Musk Tidak Akan Pernah Jadi Presiden Amerika Serikat

Donald Trump yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat, menyatakan bahwa Elon Musk…

39 menit ago

Informasi Biaya Tol Trans Jawa untuk Perjalanan Libur Nataru

Sobat Holopis yang akan bepergian saat libur Nataru 2025 yang melalui jalan tol Trans Jawa…

54 menit ago

Ini Link Pendaftaran Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena GBK

Bagi Sobat Holopis yang ingin datang lagsung ke Perayaan Natal Nasional 2024, bisa melakukan pendaftaran…

1 jam ago

Perayaan Natal Nasional 2024 Akan Dihadiri Presiden Prabowo

Natal Nasional 2024 akan berlangsung pada tanggal 28 Desember 2024 di Indonesia Arena GBK yang…

1 jam ago