Advertisement
Categories: Ragam

BNPB : Ribuan Bencana Banjir Terjadi di Indonesia Selama 2024

Advertisement

JAKARTA – Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen Suharyanto membeberkan perkembangan kejadian bencana yang telah terjadi selama tahun 2024.

Dalam rakor yang berlangsung pada (18/11), Suharyanto mengatakan, tercatat 1.756 kejadian bencana terjadi di Indonesia.

“Paling banyak bencana hidrometeorologi basah yaitu banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrim ada 1000 lebih,” kata Suharyanto dalam pernyataannya.

Adanya potensi bencana hidrometeorologi basah yang diprediksi terjadi pada November dan Desember, BNPB mengimbau seluruh stake holder untuk meningkatkan kesiapsiagaan, salah satunya dengen melakukan apel kesiapsiagaan personel dan juga peralatan. Tujuannya untuk mengetahui kekuatan daerah dalam menghadapi potensi terjedinya hidrometeorologi basah.

“Segera melaksanakan apel kesiapsiagaan, dari BNPB akan keliling bersama-sama daerah untuk apel siapsiaga,” tuturnya.

“BNPB lakukan mapping dan harapannya pemda tingkat kabupaten kota dan provinsi juga melakukan mapping , jika kita sudah punya data seperti ini, kita bisa meingkatkan mitigasi,” lanjutnya.

Dengan meningkatnya kesiapsiagaan dari seluruh pihak, harapannya adalah meminimalisir dampak dari bencana itu sendiri.

“Bencana tidak bisa kita cegah, tetapi yang harus kita upayakan kurangi dampaknya, baik kerusakan infrastruktur dan korban  meninggal dunia dan luka-luka,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto kemudian mengimbau kepada pemerintah daerah untuk dapat cepat menetapkan status siaga darurat bencana, khususnya di daerah yang berpotensi terjadi bencana.

“Masing-masing daerah segera kuasai betul titik-titik berdasarkan sejarah bencana yang lalu, jangan terlambat kalau daerahnya diprediksi berbahaya di akhir tahun akibatkan bencana hidrometeorologi basah, tetapkan status siaga darurat,” terangnya.

“Sehingga dari pusat turun ke bawah dan bersama pemerintah daerah melaksanakan langkah-langkah penangnan yang komprehensif,” imbuhnya.

Suharyanto juga meminta agar Kabupaten kota segera keluarkan status untuk kemudian didukung oleh BNPB.

“Logistik yang dibantu biasanya mobil dapur umum lapangan, perahu, genset, pompa air semuanya berdasarkan kebutuhan di daerah masing-masing,” tukasnya.

Ia berharap, dengan adanya penetapan status siaga darurat tersebut, BPBD dapat meresponse dengan cepat ketika bencana terjadi.

“Daerah melalui BPBD ketika terjadi bencana 3 X 24 jam harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sebelum nanti pemerintah pusat datang membantu,” pungkas Suharyanto.

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

Kecelakaan Mobil Minibus vs Kereta Pandhalungan di Jember, Tak Ada Korban Jiwa

JAKARTA - Sebuah mobil minibus merk Honda Mobilio berpelat nomor polisi P 1677 GI tersambar…

9 menit ago

PDIP Minta Presiden Prabowo Kaji Ulang Penarapan PPN 12 Persen Tahun Depan

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak kenaikan PPN 12…

24 menit ago

Kecelakaan di Malang Gegara Truk Tak Kuat Menanjak, 4 Orang Penumpang Bus Meninggal

JAWA TIMUR - Sebuah bus pariwisata Tirto Agung bernomor polisi S 7607 UW mengalami kecelakaan…

29 menit ago

CCTV : Kucing Kuasai Sofa Pemilik, Netizen Tanya Siapa Majikannya

Bagi para pencinta anabul (anak bulu) atau pencinta kucing, pasti tahu bahwa hewan menggemaskan yang…

39 menit ago

BNPB : Lima Jembatan di Maros Terputus Akibat Banjir

Sejumlah wilayah di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan terdampak banjir akibat curah hujan yang sangat…

54 menit ago

Setelah Tan Paulin, Giliran Dirjen Bea Cukai Diperiksa KPK Terkait Ekspor Batu Bara

Tim penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mendalami ekspor batu bara ke sejumlah negara. Di antaranya…

1 jam ago