Sejarah Muhammadiyah : 112 Tahun Membangun Peradaban Islam Berkemajuan

JAKARTA – Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, berdiri pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan 18 November 1912.

Organisasi ini lahir di Kauman, Yogyakarta, atas prakarsa KH. Ahmad Dahlan yang memiliki visi untuk memajukan umat Islam melalui pendidikan modern dan amal sosial.

Adapun pada tahun 2024 ini, tepatnya pada tanggal 18 November 2024, Muhammadiyah yang saat ini dipimpin oleh Prof Haedar Nashir akan genap berusia 112 tahun.

Lantas, seperti apa sejarah berdirinya Muhammadiyah?

Awal Berdirinya Muhammadiyah

Cikal bakal Muhammadiyah dimulai dengan pendirian Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah oleh KH. Ahmad Dahlan pada awal tahun 1912. Madrasah ini menjadi sekolah rakyat pertama yang mengintegrasikan pendidikan agama Islam dengan pendekatan modern.

Proses belajar-mengajar pertama kali dilaksanakan di ruang tamu rumah KH. Ahmad Dahlan, yang berukuran 6 x 2,5 meter, dilengkapi tiga meja, tiga kursi panjang, dan satu papan tulis. Pada awalnya, madrasah ini hanya memiliki sembilan murid.

Madrasah tersebut didirikan sepenuhnya dengan dana pribadi KH. Ahmad Dahlan, tanpa bantuan dari pihak lain. Ini mencerminkan tekadnya untuk membangun pendidikan Islam modern yang mampu membebaskan umat dari kebodohan dan keterbelakangan.

Pembentukan Muhammadiyah

Dalam perjalanannya, KH. Ahmad Dahlan sering berdiskusi dengan murid-muridnya, termasuk dari Kweek School Jetis. Dorongan untuk mendirikan sebuah organisasi yang dapat menjamin keberlanjutan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah akhirnya terwujud dengan berdirinya Muhammadiyah. Nama “Muhammadiyah” dipilih dengan harapan agar para anggotanya dapat meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Meskipun Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan bersama para muridnya, namun aturan pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada masa itu menetapkan bahwa hanya orang-orang yang telah cukup usia yang dapat didaftarkan sebagai pendiri organisasi.

Dalam Statuten atau Anggaran Dasar Muhammadiyah yang diajukan ke pemerintah kolonial, Muhammadiyah pun dinyatakan berdiri secara resmi sebagai organisasi pada tanggal 18 November 1912.

Pengakuan Resmi dan Perkembangan Awal

Setelah melalui proses pengajuan yang panjang dan penuh tantangan, Muhammadiyah akhirnya diakui sebagai badan hukum oleh Pemerintah Hindia-Belanda melalui Besluit No. 81 pada 22 Agustus 1914.

Namun, pada masa awal, peraturan pemerintah kolonial membatasi ruang gerak Muhammadiyah. Kondisi ini tidak lantas menghalangi semangat KH. Ahmad Dahlan untuk memperluas pengaruh organisasi.

Dalam Kongres Boedi Oetomo yang diadakan di rumahnya pada tahun 1917, KH. Ahmad Dahlan menyampaikan bahwa Muhammadiyah harus berkembang tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga ke seluruh wilayah nusantara, seperti Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Perluasan Dakwah dan Kepemimpinan

Setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Hindia-Belanda, KH. Ahmad Dahlan semakin leluasa dalam menjalankan misi dakwahnya. Ia aktif memberikan ceramah di berbagai tempat, mengajak umat Islam untuk mengamalkan ajaran Islam yang berorientasi pada amal saleh serta membebaskan umat dari kejumudan dan kebodohan.

Kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan berlangsung hingga wafatnya pada tahun 1923. Selanjutnya, Muhammadiyah dipimpin oleh tokoh-tokoh lainnya, yaitu:

1. Kyai Haji Ibrahim (1923–1931)
2. Kyai Haji Hisyam (1931–1936)
3. Kyai Haji Mas Mansyur (1936–1942)
4. Ki Bagus Hadikusuma (1942–1953)

Muhammadiyah Kini

Selama 112 tahun, Muhammadiyah terus berkembang menjadi salah satu pilar penting dalam kehidupan umat Islam di Indonesia.

Dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan amal sosial, Muhammadiyah telah mendirikan ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan lembaga sosial di seluruh Indonesia.

Sebagai organisasi Islam berkemajuan, Muhammadiyah berkomitmen untuk menghadirkan perubahan yang signifikan bagi masyarakat, berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang inklusif, modern, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama.

Sejarah panjang ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah telah dan akan terus menjadi cahaya bagi umat Islam di Indonesia dan dunia.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral