JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan dengan update magnitudo M4,9 mengguncang wilayah Samudera Pasifik, Sarmi, Papua, pada hari Senin (18/11) pukul 06.01.08 WIB.
Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,60° LS ; 139,48° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 Km arah Timur Laut Kota Sarmi, Papua pada kedalaman 10 kilometer (km).
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas sesar aktif,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis.
Dia menyebut, hasil analisis pihaknya berdasarkan mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi pada pagi ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), lanjut Daryono, gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Bonggo, Sarmi dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” ujarnya memastikan.
Pun untuk gempa susulan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 06.45 WIB menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Namun BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menghindari menghindari bangunan yang retak atau rusak, yang diakibatkan oleh gempa. Sebab gempa susulan bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkas Daryono.