Advertisement
Categories: Ekobiz

Dibuka Melemah, IHSG Bertengger di Zona Merah

Advertisement

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan hari ini, Senin (18/11), dengan berada di zona merah. IHSG pada menit awal dibuka melemah 9,17 persen ke level 7.152,08.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 juga terpantau turun 1,97 poin atau 0,23 persen ke level 869,71.

Tercatat sampai dengan pukul 09.20 WIB, Sebanyak 181 saham menguat. Sedangkan 156 saham menurun, dan 224 saham lainnya tidak bergerak nilainya alias stangnan.

Frekuensi perdagangan saham yang berhasil dicatatkan yakni sebanyak 37,153 kali, dengan total volume perdagangan sebanyak 846,071 miliar saham senilai Rp 466,606 miliar.

Prediksi IHSG Hari Ini

Analis Phintraco Sekuritas melihat, IHSG pada hari ini akan cenderung melemah dan menguji area support di level 7.100. Hal ini mengacu pada analisa teknikal, dimana terdapat pelebaran negative slope pada indikator MACD.

“Terdapat pembentukan Death Cross pada indikator Stochastic RSI yang mengindikasikan potensi pelemahan,” tulis Phintraco dalam riset hariannya..

Secara umum, titik support pergerakan IHSG pada hari ini diperkirakan bakal berada pada level 7.100. Sementara titik resistance berada pada level 7.200.

Lebih lanjut, perusahaan efek tersebut menilai adanya sejumlah sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan indeks saham Indonesia pada hari ini.

Sentimen salah satunya datang dari kawasan Asia, dimana pasar akan mengantisipasi laporan Neraca Perdagangan Jepang untuk bulan Oktober 2024, yang dijadwalkan rilis pada Rabu 20 November mendatang.

Pasar memprediksi mengalami defisit sebesar 360.4 miliar Yen sementara pada bulan September 2024 minus 294,3 miliar Yen. Kondisi tersebut diyakini dapat mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi Jepang di sisa tahun 2024 ini.

Sementara dari domestik, pasar menantikan pertemuan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang rencananya akan dilakukan pada hari Rabu, 20 November mendatang. Dimana dalam hal itu akan disampaikan arah kebijakan moneter BI di tengah pelemahan Rupiah beberapa waktu terakhir.

Di sisi lain, pasar global juga bersiaga terhadap laporan Existing Home Sales bulan Oktober 2024 Amerika yang akan dirilis pada Kamis 21 November, yang diharapkan naik dari 3,84 juta di September 2024 menjadi 3,88 juta.

Pasar juga tengah mengantisipasi rilis data S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan November 2024 di Amerika. Meskipun berada di zona kontraksi, namun mereka optimis akan adanya lonjakan menjadi 49,2.

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

Sebut PPN Harus Naik, Arief Poyuono : Kalau Gak Gimana Negara Bayar Utang Peninggalan Jokowi?

Pengamat Politik Arief Poyuono turut angkat bicara terkait kebijakan pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai…

53 menit ago

Pria Merapat, Posisi Seks Ini Bikin ‘Si Joni’ Gaspol Terus

Memiliki hubungan seksual yang tahan lama sering kali menjadi kunci untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan…

1 jam ago

Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah Era Prabowo Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap strategi pemerintahan era kepemimpinan Presiden Prabowo dalam mencapai…

2 jam ago

Jangan Sembrono! Aktivitas Sex Ini Punya Dampak Buruk loh

Banyak pasangan yang mencoba berbagai macam aktivitas sex untuk menyalurkan kebutuhan seksualnya. Namun terkadang banyak…

2 jam ago

KPK Jerat 2 Tersangka Korupsi EPC Pembangunan Perumahan, Rugikan Negara Rp 80 Miliar

KPK telah meningkatkan kasus dugaan korupsi pada proyek-proyek di divisi Engineering, Procurement and Construction atau…

3 jam ago

KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Amiruddin Tamoreka di Bansos Banggai

KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) didesak mengusut indikasi dugaan korupsi terkait penyaluran dana Bantuan Sosial (Bansos)…

3 jam ago