HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim, bahwa perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) telah rampung secara substansi.
Hal itu disampaikan Airlangga saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto pada pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau di sela acara KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Lima, Peru, Jumat (15/11).
“Perundingan ICA CEPA secara substansi telah selesai (substantially concluded),” terang Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (16/11).
Penandatangan Joint Ministerial Statement yang menandakan berakhirnya perundingan ICA-CEPA akan berlangsung pada tanggal 2 Desember 2024, saat kunjungan Menteri Perdagangan Kanada Ms. Mary Ng ke Jakarta.
Namun demikian, masih ada beberapa chapter kesepakatan bersama kedua negara yang masih perlu finalisasi.
Adapun dalam pertemuan bilateral itu, Indonesia mendorong peningkatan kemitraan dengan Kanada, utamanya pada 4 (empat) sektor. Pertama, Mineral Kritis (critical minerals) untuk mengoptimalkan investasi di industri hilir nikel untuk kendaraan listrik di Indonesia.
“Kemitraan ini akan meningkatkan penciptaan nilai dan lapangan kerja serta berkontribusi dalam mencapai tujuan zero emission,” ujar Airlangga.
Kedua, yakni di sektor Ketahanan dan Swasembada Pangan untuk memastikan makanan yang bergizi, serta mengurangi stunting di Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia menawarkan Kanada untuk berkerjasama di sektor pertanian dan akuakultur melalui integrasi teknologi dan inovasi pertanian.
Ketiga, pada sektor Ketahanan Energi Indonesia menawarkan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas inovasi demi masa depan energi yang lebih bersih dan tangguh, untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai zero emission tahun 2060, dengan nilai investasi sebesar USD1 triliun.
Keempat, Pertahanan di mana di tengah meningkatnya ketegangan regional, Indonesia berharap kerjasama pertahanan dan keamanan dengan Kanada dapat ditingkatkan untuk penanggulangan terorisme, dukungan logistik, dan pengembangan industri pertahanan kedua negara.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengapresiasi kemajuan signifikan perundingan ICA-CEPA, yang menandai CEPA pertama Indonesia di Amerika Utara.
“Perjanjian ini akan membuka peluang untuk meningkatan perdagangan di sektor pertanian, manufaktur, dan serta memperkuat rantai pasok,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengharapkan dukungan Kanada untuk isu Palestina, utamanya untuk terus melanjutkan dukungan finansial bagi Palestina, serta mengakui kenegaraan Palestina untuk memajukan Solusi Dua Negara dan perdamaian yang komprehensif.