HOLOPIS.COM, JAKARTA – Analis dan pengamat intelijen, Stanislaus Riyanta tak yakin surat kaleng yang mengancam akan meledakkan acara wisuda mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung berasal dari teroris.
Sebab jika memang itu ulah teroris, tak mungkin mereka mengirimkan surat kaleng semacam itu. Mereka akan langsung melancarkan aksinya dalam kondisi targetnya yang sedang lengah.
“Teroris beneran malah gak pakai ngancam,” kata Stanislaus saat dihubungi Holopis.com, Jumat (15/11).
Di sisi lain, berdasarkan catatannya, saat ini sudah tidak ada lagi kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebab, berdasarkan data yang ada, jaringan JAD di sana sudah terputus.
“Teroris kelompok JAD Astana Anyar juga sudah habis, sudah pada meninggal,” ujarnya.
Pengamat yang lama melakukan riset di Timur Tengah tersebut meyakini bahwa teror surat kaleng ancaman peledakan acara wisuda tersebut bukan berasal dari teroris.
Ada dua motif yang bisa dijadikan analisa, pertama teror tersebut dilakukan oleh orang yang sedang iseng saja, dan yang kedua karena faktor ingin membuat kegaduhan semata.
“Iseng atau memang mau buat gaduh,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, bahwa Unpar (Universita Katolik Parahyangan) Bandung, tengah dihebohkan dengan adanya sebuah surat kaleng yang berisikan acaman meledakan ruangan yang akan dipakai untuk wisauda mahasiswa pada tanggal 15-17 November 2024.
Surat kaleng tersebut, beredar di media sosial yang berisikan untuk membatalkan acara wisuda tersebut. Dalam surat tersebut, juga disampaikan jika itu menjadi peringatan pertama dan terakhir.
“Anda hanya punya satu pilihan : Segera batalkan acara tersebut beserta segala kegiatan yang berhubungan dengannya kedepan, jangan JANGAN harap berani melakukan penggeledehan, pemindaian, atau lebih parah menghubungi aparat kepolisian/keamanan lainnya,” tulis surat kaleng yang diklaim Jamaah Ansharut Daulah Astana Anyar yang dikutip Holopis.com.
Bahkan jika sampai pihak akademik berani melakukan hal tersebut, akan ada konsekuensi logis dari mereka. Bahkan pengirim surat kaleng juga akan berjanji memberikan titik lokasi ledak jika pihak UNPAR Bandung benar-benar membatalkan acara wisuda tersebut.
“Kami beri petunjuk lebih lanjut, terutama terkait titik ledak, jika acara tersebut batal dilaksanakan,” tandasnya.