HOLOPIS.COM, JAKARTA – Timnas Basket Indonesia Putra akan melakoni dua laga uji coba sebagai bagian dari persiapan menatap Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025.
Timnas Basket Indonesia dijadwalkan bakal melakoni dua laga uji coba menghadapi Malaysia Select Team dan Timnas Basket Singapura. Kedua pertandingan itu akan digelar pekan ini di Dewa United Arena.
Perihal itu, Peltaih Timnas Basket Indonesia Putra, Johannis Winar menyampaikan bahwa menggelar uji coba menjadi cara yang efektif untuk mematangkan permainan tim. Semakin banyak gelar uji coba maka akan semakin baik untuk tim.
Karena itu, Timnas Indonesia adakan scrimmage game melawan tim-tim IBL Indonesia. Mulai dari Satria Muda, Bumi Borneo Hornbills, hingga Dewa United. Uji coba ini telah berlangsung di GBK Arena Senayan Jakarta Pusat.
“Kami agendakan scrimmage game melawan Malaysia Select Team dan Timnas Singapura. Dari uji coba ini kita ingin melihat sejauh mana pemain itu memahami sistem yang mau dimainkan. Ini karena target kita gak di pertandingan melawan Malaysia ataupun melawan Singapura,” ungkap Johannis Winar, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.
“Jadi jangan sampai kita blur dengan uji coba ini karena rangkaian persiapan ini untuk melawan Korea Selatan dan Thailand,” tegas pelatih yang akrab disapa Coach Ahang tersebut.
Timnas Basket Putra bulan ini akan hadapi Korea Selatan pada 21 November di Goyang Gymnasium. Kemudian menjamu Thailand di Indonesia Arena pada 24 November 2024.
Dua pertandingan ini merupakan laga Window 2 Grup A Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Indonesia butuh kemenangan untuk hidupkan peluang lolos FIBA Asia Cup 2025.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat Grup A. Ini setelah kalah di dua pertandingan pertama melawan Thailand dan Australia. Sementara Australia jadi penguasa grup dan Korea Selatan di posisi kedua. Adapun Thailand di peringkat ketiga.
Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 ini perebutkan 16 tiket FIBA Asia Cup 2025. Namun satu slot sudah menjadi hak tuan rumah, Arab Saudi. Tiket ini diperebutkan 24 negara yang terbagi menjadi 6 Grup.
Untuk bisa lolos langsung ke putaran final FIBA Asia Cup 2025, Indonesia harus berada di dua besar grup A. Jika rencana ini meleset, maka bisa berjuang lagi melalui cara selanjutnya. Syaratnya, harus bisa mengunci peringkat ketiga.
Ini karena peringkat ketiga dari enam grup akan kembali diadu untuk perebutkan tiga tiket sisa. Ini karena satu tiket sudah menjadi hak tuan rumah, yaitu Arab Saudi.
“Karena itu, saya memaksimalkan kesempatan uji coba ini untuk mencoba pemain. Ingin melihat sejauh mana mereka mengerti sistem kerja sama dalam tim. Mengingat para pemain ini datang dari berbagai macam klub. Tidak mudah untuk disatukan dalam satu permainan. Butuh proses,” terang Coach Ahang.
Kata Coach Ahang, uji coba akan membuat mereka mengetahui progres latihan selama ini. Melalui uji coba juga mereka bisa mengerti satu sama lain. Chemistry akan terbentuk. Kemudian juga mereka bisa memahami situasi yang terjadi di lapangan melalui uji coba.
“Momen-momen tersebut tidak bisa diajarkan dalam latihan. Karena itu, kita perlu menaruh pemain di dalam situasi siap bertanding. Gak hanya latihan-latihan saja lalu bertanding. Jadi semakin mereka banyak uji coba semakin baik. Karena itu saya senang dengan uji coba ini,” jelas pelatih yang antarkan Pelita Jaya juara di kompetisi dan turnamen IBL.
Coach Ahang punya ekspektasi di dua uji coba ini. Para pemain diharapkan bisa memahami cara bermain dan adaptasi dengan situasi bermain.
Indonesia kini menjadi salah satu negara yang mendapatkan persetujuan untuk bergabung sebagai mitra blok ekonomi…
Perayaan malam pergantiaan tahun baru kini tinggal menghitung hari. Masalah sampah menjadi hal yang umum…
Indonesia akan jadi tuan rumah Grup B Babak Kualifikasi AFC Women's Futsal Asian Cup 2025…
JAKARTA - Dunia hiburan Indonesia saat ini sedang digegerkan dengan isu Hamish Daud yang diduga…
Ribuan personel gabungan akan disiagakan untuk melakukan pengamanan puncak perayaan Natal Nasional 2024, yang dijadwalkan…
JAKARTA - Direktur eksekutif Political Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai bahwa seharusnya KPK…