HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jumlah pengungsi akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur terus mengalami peningkatan setiap harinya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, data terakhir yang mereka miliki tercatat ada belasan ribu pengungsi yang tersebar di sejumlah posko pengungsiam.

“Erupsi gunung dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut ini menyebabkan 11.553 warga mengungsi,” kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Rabu (13/11).

Abdul membeberkan, pengungsian terbesar berada di Kecamatan Titehena dengan 5.587 orang, Wulanggitang 1.236, Larantuka 707, Demon Pagong 309, Ile Mandiri dan Lewolema 159 dan Ilebuira 127. Sedangkan di kabupaten lain, Sikka dan Maumere total warga mengungsi mencapai 3.411 orang.

“Korban jiwa meninggal dunia berjumlah 9 warga, luka berat 31, luka ringan 32. Dari total warga yang mengalami luka-luka, sebanyak 3 warga masih mendapatkan perawatan pada fasilitas kesehatan setempat,” jelasnya.

Untuk kerugian materil, Abdul mengatakan bahwa tercatat rumah rusak 23 unit dan sekolah 25.

Terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan tidak adanya warga di sekitar gunung, khususnya dalam radius 7 km dari pusat erupsi dan sectoral 9 km arah barat daya hingga barat laut.

Di samping itu, PVMBG juga merekomendasikan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bahaya banjir lahar hujan pada sungai yang berhulu dari puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.