HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi sejak 3 November 2024 lalu membuat belasan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Untuk itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan pemerintah akan menyiapkan sebanyak 1.100 rumah untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan, ribuan rumah yang disiapkan itu tentu merupakan hunian yang layak. Dia pun mengatakan pembangunan ribuan rumah itu akan segera dilakukan pada 8-9 hari mendatang.
“Kami siapkan rumah (untuk korban sebanyak) 1.100, keadaan baik ya. (Pembangunan) sudah ready yang akan segera jalan kira kira delapan hari atau sembilan hari kami perkirakan,” katanya usai menghadiri Rakor Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi, yang dikutip Holopis.com, Selasa (12/11).
Ara menyebut, pemerintah menyiapkan anggaran per rumah sebesar Rp 60 juta, yang bersumber tak hanya dari APBN, tetapi juga dari APBD dan sektor swasta.
Sedangkan untuk kategori masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan rumah ini, kata Ara adalah mereka yang rumahnya mengalami kerusakan bencana berat.
Adapun nantinya terkait lokasi rumah bantuan itu, pemerintah akan memverifikasi status tanah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), yang tentunya akan turut mempertimbangkan titik rumah supaya tidak terlalu jauh dari tempat kerja, namun tetap aman.
“Jadi, variabel-variabel itu, tidak jauh dari antara rumah dan tempat pertanian, bekerja, juga dari titiknya,” ujarnya.
“Jadi aman itu yang jadi pertimbangan kami,” imbuhnya.
Diketahui, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sejak awal erupsi pada Minggu (3/11) hingga Sabtu (9/11) berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai 11.445 warga.
BNPB menyatakan, jumlah pengungsi terus meningkat akibat adanya perluasan zona sektoral bahaya erupsi.