HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (13/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan tipis sebesar 6,57 poin atau setara dengan kenaikan 0,09%, mencapai level 7.328,56 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selama sesi I, terdapat 250 saham yang berhasil menguat, sementara 292 saham mengalami penurunan, dan 237 saham lainnya tidak bergerak (stagnan). Total volume perdagangan tercatat mencapai 28,63 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,63 triliun.

Kinerja positif yang mendorong penguatan indeks terutama berasal dari saham-saham di sektor teknologi, meskipun sebagian besar sektor lainnya mengalami penurunan. Hanya ada empat sektor yang berhasil mencatatkan kenaikan, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan tertinggi sebesar 2,51%. Sektor barang baku dan sektor keuangan juga mencatatkan kenaikan, masing-masing sebesar 0,51% dan 0,15%.

Namun, di sisi lain, tujuh sektor lainnya mengalami penurunan, dengan sektor properti mencatatkan penurunan terdalam sebesar 1,37%. Sektor barang konsumen primer juga mengalami penurunan signifikan sebesar 1,31%, sementara sektor infrastruktur melemah 0,42%.

Di dalam kelompok saham LQ45, pergerakan saham juga bervariasi. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencatatkan kenaikan terbesar sebesar 9,76%, diikuti oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang menguat 4,13%, dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang naik 3,25%.

Di sisi yang berlawanan, beberapa saham di LQ45 tercatat mengalami penurunan signifikan. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengalami penurunan paling dalam, yaitu 4,44%. Selain itu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 2,88%, sementara PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) melemah sebesar 2,30%.

Dengan demikian, meskipun IHSG menguat tipis pada akhir sesi pertama, kondisi pasar saham Indonesia terlihat cukup beragam, dengan beberapa sektor yang menunjukkan kinerja positif dan beberapa lainnya tertekan oleh penurunan harga saham.