HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari ini, 11 November, diperingati sebagai Hari Jomblo Sedunia atau yang lebih dikenal dengan nama World Single Day. Bagi kamu yang masih lajang atau belum memiliki pasangan, momen ini bisa menjadi kesempatan untuk merayakan status jomblo. Ini adalah hari yang tepat untuk mengingatkan kita bahwa kebahagiaan tidak selalu harus bergantung pada hubungan asmara.
Namun, tahukah kamu asal-usul ditetapkannya Hari Jomblo Sedunia ini? Mari kita telusuri sejarah singkatnya.
Sejarah Penetapan Hari Jomblo Sedunia
Menurut penjelasan yang dikutip dari situs Investopedia, Hari Jomblo Sedunia pertama kali muncul di Tiongkok sekitar tahun 1990. Pada awalnya, perayaan ini dimaksudkan sebagai bentuk perlawanan terhadap tradisi Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Hari Valentine biasanya identik dengan perayaan pasangan kekasih yang saling memberi hadiah dan menunjukkan kasih sayang. Namun, bagi mereka yang masih lajang, Hari Valentine seringkali menjadi pengingat akan status mereka yang belum memiliki pasangan.
Sebagai bentuk perayaan kebebasan dan kebahagiaan orang-orang yang tidak terikat dalam hubungan asmara, 11 November dipilih sebagai Hari Jomblo Sedunia. Angka 11/11, yang terdiri dari empat angka satu, dianggap sebagai simbol dari orang-orang yang sendiri atau lajang. Perayaan ini bertujuan untuk mengubah pandangan bahwa menjadi jomblo adalah sesuatu yang perlu diratapi atau disedihkan. Sebaliknya, Hari Jomblo dirayakan untuk mengingatkan para lajang bahwa mereka bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan tanpa batasan atau tuntutan dari pasangan.
Di Tiongkok, Hari Jomblo Sedunia bahkan menjadi sebuah perayaan besar. Banyak orang yang merayakan hari tersebut dengan memberi hadiah kepada diri sendiri, seperti membeli barang yang diinginkan atau melakukan kegiatan yang menyenangkan tanpa harus memikirkan pasangan. Hari ini, bagi mereka, adalah waktu untuk merayakan kebebasan yang datang dengan status lajang.
Perayaan Unik Hari Jomblo di Berbagai Negara
Dari Tiongkok, perayaan Hari Jomblo Sedunia ini mulai menyebar ke berbagai negara lain. Seiring berjalannya waktu, perayaan ini semakin populer dan kini dirayakan di banyak negara, terutama di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam telah mengadopsi perayaan ini sebagai bagian dari budaya mereka.
Tak hanya itu, Hari Jomblo Sedunia juga mulai dikenal di beberapa negara Eropa, termasuk Belgia, Jerman, dan Inggris. Di negara-negara tersebut, meskipun Hari Jomblo tidak sebesar Hari Valentine, namun semakin banyak orang yang merayakan kebebasan dan kemandirian yang datang dengan status lajang.
Makna Hari Jomblo Sedunia
Hari Jomblo Sedunia adalah kesempatan untuk merayakan kebebasan. Bagi sebagian orang, menjadi lajang bukanlah suatu kekurangan atau sesuatu yang patut disesali. Sebaliknya, status ini memberi mereka kesempatan untuk fokus pada diri sendiri, mengejar passion, dan menikmati kehidupan tanpa tekanan dari hubungan romantis.
Pada akhirnya, Hari Jomblo Sedunia mengingatkan kita bahwa kebahagiaan itu datang dalam berbagai bentuk. Tidak selalu melalui hubungan asmara, tetapi juga bisa ditemukan dalam kebebasan untuk menjadi diri sendiri dan menjalani hidup sesuai dengan keinginan.
Bagi kamu yang sedang menikmati status jomblo, selamat merayakan Hari Jomblo Sedunia! Ingatlah bahwa lajang bukan berarti kesepian, melainkan kesempatan untuk mengeksplorasi diri dan meraih kebahagiaan versi kamu sendiri.