HOLOPIS.COM, JAKARTA – Persiden Ukraina Volodymyr Zelenksyy mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang sudah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Dalam akun Twitternya @ZelenskyyUa, ia menceritakan ulang bagaimana pertemuannya dengan Donald Trump, dan rencana mereka untuk mengakhiri perang di Rusia dan Ukraina.

Zelenskyy mengatakan bahwa pertemuan itu terjadi di bulan September silam, sambil mengatakan bahwa kemenangan Donald Trump adalah sesuatu yang luar biasa.

“Saya sangat mengapresiasi komitmen Presiden Trump untuk membawa perdamaian melalui kekuatan dalam hubungan global. Inilah prinsip yang bisa membawa Ukraina lebih dekat kepada perdamaian, dan saya berharap bisa mewujudkan ini,” kata Zelensyy, dikutip Holopis.com, Kamis (7/11).

Ia pun berharap dapat melihat Amerika Serikat lebih hebat lagi dibawah kekuasaan Donald Trump yang menurut Volodymyr Zelenskyy sangat tegas.

“Saya berharap dapat melihat era Amerika Serikat yang semakin kuat di bawah kepemimpinan Donald Trump yang tegas. Kami bersandar pada pada dukungan yang kuat untuk Ukraina dan Amerika Serikat,” lanjutnya.

Zelenksyy juga berharap dapat mengembangkan hubungan saling menguntungkan dengan Amerika Serikat, terutama memastikan keamanan di sana.

Sebagai informasi Sobat Holopis, Donald Trump menang melawan Kamala Harris pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Donald Trump berhasil mengumpulkan cukup suara yang memenuhi syarat untuk mengantarkannya ke Gedung Putih.

Donald Trump mengatakan bahwa ini adalah sebuah kemenangan untuknya, dan berterima kasih kepada para pendukungnya yang sudah menjadikannya Presiden AS ke-45 dan ke-47 ini.

“Ini adalah kemenangan luar biasa untuk masyarakat Amerika, dan kita akan membuat Amerika hebat lagi (Make America Great Again),” kata Donald Trump.

Donald Trump kemudian berharap agar ini menjadi hari yang sangat penting untuk masyarakat Amerika Serikat. Ia menilai bahwa masyarakat Amerika sudah memberikan tugas yang sangat penting untuknya.

Donald Trump resmi menjadi Presiden terpilih Amerika Serikat pertama yang sedang menjadi terdakwa atas kasus-kasus pidana yang sebenarnya saat ini sedang ia jalani.

Para ahli mengatakan besar kemungkinan Donald Trump akan bebas dari segala tudingan yang ditujukan kepadanya setelah ia resmi menjadi Presiden Amerika Serikat.