HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perhitungan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024 sudah mulai terlihat sejak Selasa (5/11) kemarin. Kamala Harris dan Donald Trump tampak kejar-kejaran suara jika dilihat dari hasil pemungutan suara di beberapa negara bagian Amerika Serikat.
Terpantau Holopis.com hari ini, Rabu (6/11), jumlah suara secara keseluruhan diungguli oleh Donald Trump dengan persentase suara (52.1%), sementara Kamala Harris sejauh ini masih ketinggalan di persentase (46.5%).
Kemenangan Donald Trump sejauh ini terlihat dari beberapa negara bagian di Amerika Serikat seperti Alabama, Florida, Indiana, Kentucky, Missouri, Oklahoma, Tennessee, serta Wesr Virginia.
Sementara itu, Kamala Harris memenangkan suara di beberapa negara bagian seperti Illinois, Rhode Island, Maryland, Massachusetts, Vermont dan ibu kota AS Washington, DC.
Namun saat ini, warga Amerika Serikat masih menunggu hasil perhitungan suara dari beberapa negara bagian yang belum terhitung sepenuhnya.
Kebijakan Donald Trump dan Kamala Harris
Kebijakan antara Donald Trump dan Kamala Harris adalah pengaruh besar dalam keputusan setiap warga Amerika Serikat dalam memilih calin presiden mereka.
Namun dari semua isu, persoalan ekonomi menjadi hal yang sangat penting bagi warga Amerika Serikat dalam memilih.
Dalam persoalan ekonomi, Donald Trump diprediksi akan mengawasi AS dalam hal perdaganan internasional dan mendukung tarif besar terhadap China. Ia juga menyarankan pajak pada semua impor hingga 20 persen.
Sementara Kamala Harris mengatakan ia akan membatalkan pemotongan pajak Trump. Kamala juga merupakan pendukung penghapusan utang mahasiswa, atau student loan.
Sebagai informasi, hanya tinggal Pilpres AS yang akan berjalan pada 5 November 2024 mendatang membuat Kamala Harris dan Donald Trump sama-sama total dan jor-jor an dalam mengumpulkan pemilih.
Ini akan menjadi pemilihan umum Presiden AS yang ke-60. Pemilihan ini juga akan menjadi pemilihan presiden pertama yang menggunakan informasi kependudukan dari sensus 2020.