HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bekas Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi merasa senang karena Polri akhirnya menangkap sejumlah mantan anak buahnya dalam kasus praktik bisnis judi online.

“Itu sebagai langkah aparat hukum, kita apresiasi,” kata Budi Arie di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).

Ia tak mau ambil pusing dengan kasus yang saat ini ditangani oleh Polri. Ia lebih memilih untuk mengapresiasi saja langkah Polri yang tampak serius membabat para pelaku di balik layar bisnis judi online tersebut.

“Pokoknya kita hormati langkah aparat penegak hukum,” ujarnya.

Untuk saat ini, dirinya lebih memilih untuk fokus mengurus Kementerian baru yang dipercayakan Presiden Prabowo Subianto kepadanya, yakni Kementerian Koperasi di Kabinet Merah Putih.

“Saya fokus urus koperasi dan rakyat,” sambungnya singkat.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Polri telah menangkap 16 orang dalam praktik bisnis judi online. Beberapa di antaranya adalah pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebelumnya bernama Kemenkominfo.

Pegawai Komdigi Bina 1.000 Situs Judi Online

Adapun dalam penggeledahan kantor satelit’ yang dilakukan di bilangan Bekasi Jawa Barat kemarin, salah satu tersangka yang merupakan pegawai Kementerian Komdigi turut dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait praktik terlarang yang dilakukannya.

Kepada polisi, ia mengaku bertugas sebagai ‘penjaga’ website judi online agar aman dari pemblokiran. Pihak kepolisian lantas menanyakan hasil kloning website judi online.

Tersangka pun mengaku rata-rata 5.000 website. Tetapi dari jumlah tersebut, yang diblokir olehnya hanya sebanyak 4.000 website. Sedangkan sisanya sebanyak 1.000 ‘dibina’ alias dijaga supaya tidak diblokir.

“5.000 web? Tapi yang diblokir berapa?” tanya Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra kepada tersangka saat penggeledahan.

“Biasanya 4.000 Pak, 1.000 sisanya dibina, dijagain supaya enggak keblokir,” jawab tersangka.