HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengerahkan empat menterinya, untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman (SRIL) atau yang lebih dikenal dikenal Sritex. Langkah cepat ini, diapresiasi oleh serikat buruh. Hal tersebut disampaikan, Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat.
“Saya mengapresiasi tentunya langkah cepat dari Presiden Prabowo yang memerintahkan empat menterinya untuk segera menyelesaikan kasus di Sritex yang terancam mem-PHK buruh hingga 20 ribu,” katanya dalam keterangan yang disampaikan melalui sebuah video yang dikutip Holopis.com, Minggu (2/11).
Keempat kementerian tersebut meliputi Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Ia juga mengatakan, langkah Prabowo ini dinilai telah menyelamatkan rumah tangga para pekerja buruh di perusahaan tekstil terbesar di Indonesia tersebut.
“20 ribu itu besar ya itu kalau rata-rata keluarga di Indonesia hampir 5 orang itu kita hampir sekitar 100 ribu, 100 ribu orang harus diselamatkan karena mereka kalau di PHK ya akan menjadi miskin,” lanjut Jumhur.
Sritex oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang secara resmi dinyatakan pailit melalui putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg.
Dalam putusan itu, Sritex dinyatakan telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayarannya kepada PT Indo Bharat Rayon, selaku pemohon, berdasarkan Putusan Homologasi tanggal 25 Januari 2022.
“Nah, kalau itu (PHK) terjadi maka akan banyak masalah bisa diselesaikan karena itu mitigasi ini bukan hanya pada Sritex, tapi pada seluruh industri tekstil utamanya dan bukan menggelontorkan uang dalam pengertian dibuang begitu saja tapi kan ada mekanisme semacam pabrik itu dihidupkan kembali dan pasarnya kemudian dijaga maka kemudian akan tumbuh lagi industri itu saya rasa ini suatu langkah yang tepat,” jelas Jumhur.
Diharapkan ke depannya Prabowo dapat senantiasa berkomitmen memperjuangkan rakyat kecil.
“Jadi, saya mengapresiasi Pak Prabowo mudah-mudahan dalam bidang bidang lain juga gercep-gercep karena menurut saya sudah banyak hal yang bermasalah dalam kebijakan-kebijakan ekonomi yang menimpa kaum kecil rakyat kecil termasuk saya rasa itu,” tutup Jumhur.