HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pelemahan pada perdagangan saham selama sepekan terakhir, yang tercatat sebesar 1,85 persen.
Merespon hal itu, Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyebut pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya yakni kondisi ekonomi dan global.
Selain itu menurutnya, faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah, serta pelaksanaan Pemilu di Amerika Serikat (AS) juga turut mempengaruhi laju indeks bursa acuan Tanah Air tersebut.
“Kondisi perusahaan juga mempengaruhi,” kata Iman dalam Capital Market Journalist Workshop, yang dikutip Holopis.com, Jumat (1/10).
Di samping itu, Iman menilai para investor tengah menantikan langkah-langkah strategis Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih untuk mendorong perekonomian.
Investor berharap dalam 100 hari pertama, pemerintahan baru akan mengambil langkah konkret untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik.
“Apalagi peningkatan target Produk Domestik Bruto (PDB) yang biasanya 5 persen menjadi 8 persen. Jadi, perlu ada gebrakan dari kabinet yang baru,” ujar Iman.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, IHSG pada periode 21–25 Oktober 2024 turun 0,84 persen menjadi 7.694 dari 7.760 pada pekan lalu.
Tak hanya itu, kapitalisasi pasar BEI juga turun sebesar 0,61 persen menjadi Rp 12.888 triliun dari Rp 12.967 triliun pada pekan sebelumnya.
Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian BEI sebesar 16,96 persen menjadi 27,31 miliar lembar saham dari 23,35 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian juga naik 9,49 persen menjadi Rp 11,96 triliun dari Rp 10,92 triliun pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian turut terangkat 9,04 persen menjadi 1,372 juta kali transaksi dari 1,258 juta kali transaksi pada pekan lalu,” tulis Kautsar dalam keterangan resminya, Jumat (26/10).